Suara.com - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve berencana untuk mengurangi jumlah tenaga kerjanya. Adapun, sekitar 10 persen pegawainya akan dilakukan pemutusan hubungan kerja (phk) selama beberapa tahun mendatang. Keputsan memangkas pegawainya sejalan dengan upaya Presiden Donald Trump yang lebih luas untuk merampingkan pemerintah federal. Hal ini berdasarkan memo yang dikirim oleh Ketua Fed Jerome Powell kepada staf pada hari Jumat.
Dalam memo internal tersebut, yang salinannya dilihat oleh Reuters, Powell mengatakan bahwa ia telah mengarahkan pimpinan Fed untuk menemukan cara "bertahap" untuk memangkas operasi. Salah satunya dengan tujuan mengurangi jumlah karyawan Fed yang sekitar 24.000 orang di seluruh negeri sekitar 10% selama beberapa tahun ke depan.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Fed berencana untuk menawarkan program pengunduran diri sukarela yang ditangguhkan kepada staf dewan di Washington yang akan memenuhi syarat untuk pensiun pada akhir tahun 2027.
Memo tersebut tidak menyebutkan adanya pemotongan atau PHK yang tidak sukarela. "Pengalaman di sini dan di tempat lain menunjukkan bahwa adalah hal yang baik bagi organisasi mana pun untuk secara berkala meninjau kembali staf dan sumber dayanya," tulis Powell dalam memo tersebut.
Dia mencatat bahwa Fed sebelumnya telah membuat perubahan serupa pada tahun 1990-an ketika Presiden Bill Clinton berupaya mengurangi ukuran pemerintah federal.
"Saya yakin sudah waktunya untuk melakukannya lagi, dengan semangat yang sama, teliti dan penuh pertimbangan," tambah Powell.
Dalam memo tersebut, Powell tidak memberikan banyak perincian tentang bagaimana Fed dapat mengubah upayanya. Tetapi, menekankan bahwa setiap perubahan akan memprioritaskan mandat dan kewajiban hukum Fed, dan memastikan bahwa pekerjaannya tetap berkualitas tinggi, nonpolitis, dan berfokus pada misi.
Inisiatif baru Fed muncul saat Trump telah meluncurkan upaya agresif untuk merampingkan dan membentuk kembali pemerintah AS melalui Departemen Efisiensi Pemerintah, atau DOGE, yang merupakan penasihat miliarder Elon Musk.
Sebelumnya, Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Amerika Serikat terus mengalami guncangan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masih terjadi. Salah satunya Alex Saint yang merupakan pegawai spesialis komunikasi kesehatan di Badan Pengawas Obat dan Makanan terkena PHK saat baru saja merayakan ulang tahunnya yang keempat sebagai PNS.
Baca Juga: 1.700 Desainer Jadi Pengangguran, Ini Penyebabnya
Dia mengatakan bahwa terbangun karena mendapatkan pesan teks, panggilan telepon, dan email yang mendesak yang dikirim pada pukul 5:14 pagi. Pesan itu memberi tahu bahwa dia termasuk di antara sekitar 10.000 pekerja federal yang diberhentikan dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.
Saint, 36 tahun mengatakan PHK akan segera terjadi."Saya marah pada masyarakat umum, jabatan saya secara pribadi tidak dibayar dengan uang pajak. Tidak ada yang menghemat uang dengan pemecatan saya, tetapi saya tidak dapat menyampaikan hal-hal yang perlu diketahui orang-orang tentang pengobatan mereka sehingga mereka dapat menjaga diri mereka tetap aman. Dan rekan kerja saya pun tidak dapat melakukannya." Amerika kehilangan semua itu karena tindakan ini,” katanya.
Saint tahu pekerjaannya dipertaruhkan pada hari Kamis ketika berita tersiar pada tanggal 27 Maret bahwa Menteri Kesehatan Robert F. Kennedy Jr. berencana untuk memangkas seperempat staf dari lembaga tersebut. Termasuk 10.000 melalui PHK dan 10.000 melalui tawaran pemisahan sukarela. Tujuannya adalah untuk mengecilkan tenaga kerja menjadi 62.000, menurut HHS. Untuk itu pemutusan hubungan kerja ini akan terus terjadi di Amerika Serikat baik swasta maupun pemerintahnya.
Berita Terkait
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Shutdown AS Terjadi Lagi! Inilah 7 Fakta Penting yang Harus Anda Tahu
-
Tak Cuma Hamburger, Ini 10 Menu Kuliner Amerika Serikat Populer yang Menarik Dicoba
-
Nasib KFC: Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Pekerja
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya