Suara.com - KB Kookmin Bank tengah berunding dengan JB Financial Group untuk menjual PT KB Bukopin Finance yang merupakan pembiayaan angsuran di Indonesia. Adapun, ini merupakan anak perusahaan dari KB Bukopin.
Penjualan anak usaha ini agar tetap bertahan di pasar Asia Tenggara. Kedua perusahaan itu tengah berunding untuk mendapatkan kepastian nilai harga yang didapatkan.
“Pembicaraan sedang berlangsung antara KB dan JB,” kata seorang pejabat JB Financial Group dilansir dari Korea Herald, Selasa (17/6/2025).
Seorang pejabat KB mengonfirmasi bahwa bank tersebut saat ini sedang meninjau kemungkinan penjualan anak perusahaannya di Indonesia. Tetapi, menambahkan bahwa belum ada keputusan akhir yang dibuat.
Diakuisisi oleh KB pada tahun 2008, PT KB Bukopin Finance mengkhususkan diri dalam pinjaman angsuran mobil, kredit pribadi, dan pinjaman untuk wiraswasta.
KB memiliki 97 persen saham di PT KB Bukopin Finance, yang menghasilkan laba tahun lalu setelah empat tahun merugi, melaporkan laba bersih sebesar 12,46 miliar rupiah 1 juta dolar AS.
Jika kesepakatan itu berhasil, JB Financial Group siap untuk mempercepat ekspansinya ke sektor pembiayaan mobil Indonesia, termasuk pembiayaan angsuran mobil melalui afiliasi utamanya, JB Woori Capital.
Penjualan potensial tersebut merupakan bagian dari upaya KB yang lebih luas untuk membalikkan operasinya di Indonesia, yang telah menghadapi tantangan terus-menerus sejak bank tersebut memperoleh kendali manajemen atas anak perusahaannya, KB Bank Indonesia, pada tahun 2020.
Meskipun mencatat laba sebesar 28,8 miliar won 23 juta dolar AS pada kuartal pertama tahun ini. Hasil kuartalan positif pertamanya setelah bertahun-tahun merugi, KB Bank Indonesia tetap merugi secara tahunan.
Baca Juga: Lanjutkan Transformasi Strategis, KB Bank Tetapkan Susunan Pengurus Perseroan Baru
Sejak akuisisi tersebut, kerugian kumulatif telah mencapai 1,7 triliun won, yang mencakup lebih dari tujuh tahun kesulitan operasional. KB bertujuan untuk mengembalikan anak perusahaannya di Indonesia ke profitabilitas pada tahun 2026, dengan target laba setahun penuh ditetapkan untuk tahun ini.
Komponen utama dari restrukturisasi ini melibatkan kemungkinan divestasi PT KB Bukopin Finance, aset signifikan dalam struktur anak perusahaan KB Bank Indonesia. Penjualan tersebut akan memungkinkan KB untuk fokus pada penguatan operasi domestik intinya dan peningkatan kinerja unit regionalnya.
Selain PT KB Bukopin Finance, struktur korporasi KB Bank Indonesia mencakup PT Bank KB Bukopin Syariah, yang menyediakan layanan perbankan Islam.
Bulan lalu, bank tersebut mengangkat Kunardy Darma Rie sebagai presiden direkturnya yang baru. Ini menandai pertama kalinya seorang non-Korea ditunjuk untuk memimpin KB Indonesia, yang menandakan pergeseran ke arah lokalisasi yang lebih besar.
Rie, seorang pakar keuangan korporasi, berencana untuk membangun sistem manajemen yang lebih berfokus pada pasar lokal dan meningkatkan aliran pendapatan, yang sejalan dengan tujuan strategis bank.
Sebagai bagian dari optimalisasi operasional regionalnya, KB Financial Group juga tengah mempersiapkan diri untuk mendirikan perusahaan induk keuangan lokal di Indonesia guna mematuhi peraturan konglomerat keuangan negara tersebut.
Sebagai informasi, PT KB Bukopin Finance berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Rabu (30/4), perusahaan membukukan laba sebesar Rp12,41 miliar sepanjang 2024, berbalik dari rugi sebesar Rp18,65 miliar pada tahun sebelumnya.
Total pendapatan yang diperoleh pada 2024 mencapai Rp49,19 miliar, hampir dua kali lipat dari Rp25,27 miliar di tahun 2023.
Lonjakan pendapatan ini terutama ditopang oleh peningkatan signifikan pada pendapatan pembiayaan yang mencapai Rp33,98 miliar dari sebelumnya Rp12,34 miliar, serta penghasilan bunga yang naik menjadi Rp7,19 miliar dari Rp3,81 miliar.
Pendapatan dari denda dan penalti juga tetap memberikan kontribusi yang kuat sebesar Rp3,96 miliar, mencerminkan membaiknya kolektibilitas debitur dan portofolio pembiayaan perusahaan.
Total aset PT KB Bukopin Finance per akhir 2024 mencapai Rp649,40 miliar, naik dari Rp438,20 miliar pada tahun 2023.
Pertumbuhan terbesar berasal dari piutang pembiayaan neto yang melonjak tajam menjadi Rp552,84 miliar dari sebelumnya Rp112,61 miliar.
Di sisi efisiensi, total beban berhasil ditekan menjadi Rp36,78 miliar, turun dari Rp43,79 miliar pada 2023. Penurunan paling mencolok terjadi pada beban keuangan yang menyusut drastis dari Rp27,12 miliar menjadi hanya Rp1,06 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan