Suara.com - McDonald's (MCD.N) dan pembuat donat Krispy Kreme (DNUT.O) menghentikan kerjasama bisnisnya. Keduanya mengatakan bahwa mereka akan mengakhiri kemitraan mereka di Amerika Serikat pada bulan Juli.
Lantaran, kedua perusahaan tersebut kesulitan mengelola biaya yang terkait dengan usaha patungan tersebut.
Berdasarkan kemitraan tersebut, yang diumumkan pada bulan Maret tahun lalu, McDonald's berencana untuk menjual donat Krispy Kreme sebagai bagian dari menu sarapannya di lebih dari 14.000 toko di AS.
Namun sejauh ini, donat tersebut hanya tersedia di 2.400 restoran McDonald's, menurut perusahaan tersebut.
"Pada akhirnya, upaya untuk menyesuaikan biaya kami dengan permintaan unit tidak berhasil, sehingga kemitraan ini tidak berkelanjutan bagi kami," kata CEO Krispy Kreme Josh Charlesworth dilansir Reuters, Kamis (26/6/2025).
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Krispy Kreme juga setuju untuk tidak memasok donatnya ke restoran cepat saji lainnya di AS hingga akhir tahun 2026. Jaringan donat tersebut menarik perkiraan tahunannya pada bulan Mei dan mengatakan sedang menilai kembali jadwal penerapan program tersebut bersama dengan McDonald's.
Saham Krispy Kreme, yang telah kehilangan sekitar 70% dari nilainya tahun ini, naik sedikit dalam perdagangan prapasar yang berombak.
Donat tersebut merupakan bagian dari menu sarapan penting McDonald's sebuah fitur yang telah coba ditingkatkan oleh jaringan restoran tersebut dengan menambahkan item baru, menghadirkan kembali favorit banyak orang, dan berinvestasi dalam pemasaran.
McDonald's mengatakan Krispy Kreme merupakan bagian kecil dan non-material dari bisnis sarapannya, yang disebutnya sebagai pilar inti dari strategi bisnisnya. Namun, bisnis kerjasama ini tidak menghasilkan keuntungan yang banyak.
Baca Juga: McDonald's Buka Lowongan Kerja, Ini Persyaratannya
Laba Mcdonald Turun
McDonalds mencatatkan penurunan penjualan terburuk yang terjadi sejak era Covid-19 di Amerika Serikat (AS). Pada kuartal I-2025, raksasa restoran cepat saji itu mengalami penurunan hingga 3,6%.
Penjualan ini terburuk sejak era Covid saat penjualan waralaba fast food itu merosot 8,7% pada kuartal kedua tahun 2020. Adapun, penurunan kali ini disebabkan oleh cuaca buruk dan tren berhati-hati yang dilakukan oleh para konsumen di AS.
CEO McDonalds Chris Kempczinski juga menyinggung soal keadaan restoran cepat saji di AS secara keseluruhan. Menurutnya penurunan terjadi bersamaan antara restoran dan pendapatan para konsumen penghasilan menengah.
"Tidak seperti beberapa bulan lalu, lalu lintas restoran cepat saji dari konsumen dengan penghasilan menengah turun hampir sama banyaknya, indikasi ini jelas adanya tekanan ekonomi pada lalu lintas yang meluas," katanya.
Para eksekutif mencatatkan masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah lebih banyak yang mengunjungi McDonalds dibandingkan para pesaingnya. Di sisi lain, masyarakat berpenghasilan tinggi masih banyak yang memilih makan di luar.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
Terkini
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Kabar Kenaikan Gaji PNS Tahun 2026, Ada 2 Syarat
-
Kementerian ESDM Buka Peluang Impor Gas dari AS untuk Penuhi Kebutuhan LPG 3Kg
-
Bisnis AI Kian Diminati Perusahaan Dunia, Raksasa China Bikin 'AI Generatif' Baru
-
Waskita Karya Rampungkan Transaksi Divestasi Saham Jalan Tol Cimanggis - Cibitung Rp3,28 Triliun
-
Dukung Mitigasi Banjir dan Longsor, BCA Syariah Tanam 1.500 Pohon di Cisitu Sukabumi
-
Magang Nasional Gelombang III Segera Digelar, Selanjutnya Sasar Lulusan SMK
-
Banjir Sumatera Telan Banyak Korban, Bahlil Kenang Masa Lalu: Saya Merasa Bersalah
-
Mulai 2026 Distribusi 35 Persen Minyakita Wajib via BUMN
-
Akhirnya Bebas, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Terima Kasih Profesor Dasco