Suara.com - Di tengah seruan boikot, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), emiten yang menaungi waralaba KFC Indonesia, secara mengejutkan melepas 15 persen saham PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI) kepada perusahaan afiliasi keluarga crazy rich Kalimantan Selatan, Andi Syamsuddin Arsyad, alias Haji Isam.
Perusahaan yang kini memiliki porsi di JAI itu adalah PT Shankara Fortuna Nusantara. Dan yang bikin heboh, salah satu pemegang saham utamanya adalah anak Haji Isam sendiri, Liana Saputri, yang tercatat menggenggam 45 persen saham Shankara Fortuna Nusantara. Sisanya dipegang oleh Putra Rizky Bustaman (45 persen) dan Bani Adityasuny Ismiarso (10 persen).
Menukil dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (4/7/2025), FAST menjual 41.877 lembar saham baru Seri A, atau sekitar 15 persen saham JAI, dengan nilai transaksi mencapai Rp54,44 miliar.
"Setara dengan 15 persen dari seluruh saham yang telah diterbitkan oleh JAI," tulis Manajemen Fast Food, dalam keterangan resminya.
Meskipun sebagian saham telah beralih tangan, Fast Food menegaskan bahwa mereka masih menjadi pengendali utama JAI dengan kepemilikan saham sebesar 55 persen. Ini berarti Fast Food tetap akan menikmati keuntungan dari efisiensi harga pasokan daging ayam dan olahan daging ayam dari JAI yang terintegrasi.
Tak hanya itu, FAST juga tetap akan menerima sebagian keuntungan dari usaha peternakan ayam terintegrasi JAI yang mencakup seluruh rantai pasok: mulai dari perkebunan, pabrik pakan, penetasan ayam, pembesaran ayam, rumah potong ayam, hingga industri pengolahan daging ayam.
"Adapun dengan pelaksanaan Transaksi, dapat membuka ruang bagi pelibatan pihak lain dalam memperluas daya saing, kegiatan operasional ataupun kemampuan finansial JAI," imbuhnya.
Manajemen Fast Food menjelaskan, transaksi strategis ini membuka peluang besar bagi pelibatan pihak lain untuk meningkatkan daya saing, kegiatan operasional, dan kemampuan finansial JAI. Ini juga merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mendukung ekspansi dan kelancaran operasional KFC ke depan.
Pengalihan saham ini diharapkan dapat memperkuat struktur pendanaan JAI, mendukung pertumbuhan bisnis, pengembangan jaringan usaha, dan mempercepat pelaksanaan proyek-proyek strategis yang telah direncanakan.
Baca Juga: Jadi HP Murah Anyar, Tecno Spark 40 Bawa Fast Charging 45 W
Dengan struktur kepemilikan yang baru ini, JAI diharapkan dapat lebih fleksibel dan efisien dalam menjalankan kegiatan usahanya, namun tetap sejalan dengan visi dan arah strategis Fast Food sebagai pengendali.
"Dengan struktur kepemilikan yang baru, diharapkan fleksibilitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan usaha JAI dapat lebih ditingkatkan, namun tetap sejalan dengan visi dan arah strategis Perseroan sebagai pengendali dari JAI," pungkas manajemen.
Asal tahu saja, gerakan boikot terhadap KFC terjadi karena anggapan bahwa KFC memiliki afiliasi dengan Israel dan mendukung tindakan Israel terhadap Palestina. Di Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang mengelola KFC, mengalami kerugian signifikan akibat boikot ini, termasuk penurunan penjualan dan penutupan beberapa gerai. Meskipun demikian, KFC Indonesia menegaskan bahwa mereka adalah perusahaan lokal yang sepenuhnya dimiliki oleh warga negara Indonesia dan tidak mendukung Israel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya