Suara.com - Rencana lonjakan subsidi listrik dinilai sebagai langkah yang tidak terelakkan di tengah tekanan ekonomi dan kenaikan biaya pokok produksi listrik.
Pengamat Energi, Bisman Bakhtiar, menyebutkan pemerintah memang tidak memiliki banyak pilihan selain menambah anggaran subsidi demi menjaga stabilitas sosial dan ekonomi nasional.
"Iya benar kemungkinan besar subsidi listrik akan naik karena memang ada kenaikan biaya pokok produksi listrik, faktor ekonomi makro dan juga bertambah konsumsi listrik di golongan yang bersubsidi," ujar Bisman saat dihubungi Suara.com, Sabtu (5/7/2025).
Meski kebijakan ini membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Bisman menilai langkah tersebut merupakan opsi paling rasional saat ini.
Menurutnya, mengurangi subsidi justru berisiko menaikkan tarif listrik yang bisa berdampak luas.
"Kebijakan ini memang memberatkan APBN tetapi ini merupakan pilihan terbaik daripada mengurangi subsidi tetapi tarif listrik naik, maka risiko ekonomi bisa jauh lebih buruk dan bisa merembet masalah sosial bahkan politik," beber dia.
Ia menekankan bahwa subsidi listrik bukan sekadar intervensi fiskal, tapi juga wujud nyata kehadiran negara dalam melindungi masyarakat dari dampak fluktuasi harga energi, sekaligus menjaga kestabilan ekonomi makro.
"Subsidi merupakan wujud kehadiran negara dan intervensi Pemerintah agar masyarakat tidak terdampak langsung dengan fluktuatif harga. Selain itu juga untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat," imbuh Bisman.
Dalam konteks perlambatan ekonomi saat ini, di mana banyak sektor menghadapi keterbatasan lapangan kerja hingga gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), subsidi listrik dianggap sebagai instrumen penting untuk mempertahankan konsumsi masyarakat.
Baca Juga: Mafia Solar di Tapteng, Bambang Haryadi: Kementerian ESDM dan BPH Migas Harus Tanggung Jawab!
"Dengan situasi ekonomi saat ini yang melambat, lapangan kerja terbatas bahkan terjadi PHK maka penting bagi Pemerintah untuk menjaga daya beli, salah satunya dengan subsidi listrik ke masyarakat. Dengan subsidi maka pengeluaran belanja masyarakat golongan tertentu akan terjaga sehingga masih bisa spend untuk kebutuhan lain," jelasnya.
Selain itu, ia menyebut subsidi listrik sebagai bentuk bantuan langsung yang relatif tepat sasaran dan lebih mudah dikendalikan dalam hal potensi penyimpangan.
Untuk jangka pendek, Bisman menyarankan agar pemerintah tetap mempertahankan besaran subsidi yang memadai, sebelum menerapkan kebijakan selektif dan bertahap terkait tarif.
"Baru jika benar-benar tidak bisa dihindari kenaikan tarif bisa menaikkan tarif secara bertahap. Sambil mempersiapkan diversifikasi energi agar bisa menekan dan lebih rendah biaya produksi," imbuh Bisman.
Anggaran Jebol
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan anggaran subsidi listrik akan membuncit di tahun 2025 ini. Pada tahun ini, anggaran subsidi listrik mencapai Rp 87,72 triliun, namun bisa melonjak hingga sebesar Rp 90,32 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Mencetak Talenta Virtual Assistant Indonesia Siap Go Global
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun