Suara.com - Digital Banking Product & Innovations Head SMBC Indonesia Febri Rusli menenkankan, tren transaksi internasional terus meningkat.
Hal itu baik dalam bentuk transfer maupun jual-beli mata uang asing di anak usaha bank digital Jenius.
Tentunya ini terus menunjukkan pertumbuhan, di tengah fluktuasi terhadap nilai tukar rupiah yang terus terjadi.
"Terus bertumbuh, itu sudah pasti trennya terus bertumbuh," ujar Febri saat ditemui di Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Kata dia, tren yang terus bertumbuh dilatarbelakangi oleh fitur khusus yang dimiliki Jenius. Apalagi, fitur ini memudahkan pengguna dapat mencicil pembelian mata uang asing saat rate atau nilai tukar sedang rendah.
"Saat nominal yang diinginkan sudah terkumpul, baru pengguna dapat melakukan transaksi transfer internasional," katanya.
" Itu sebenarnya ada di keputusan pengguna mau di-manage seperti apa, butuh saat nanti aja pas mau transfer baru beli, siapkan mau nyicil dulu silahkan, dan rate-nya pasti akan kita tawarkan di kisaran yang kompetitif karena ini salah satu value proposition kita juga," beber Febri.
Kata dia, fluktuasi nilai tukar rupiah yang cenderung terus menunjukkan peningkatan. Apalagi, terhadap dolar AS, Febri tidak menampik perubahan memang terjadi dari segi nilai transaksi, namun peningkatan terjadi dari segi frekuensi.
Peningkatan ini, menurutnya, juga terjadi lantaran Jenius terus berupaya mengembangkan fitur yang dapat menjangkau pengguna baru.
Baca Juga: Ketidakpastian Global Belum Mereda, Tabungan Dolar AS Makin Banyak Digunakan
"Ini intensitas transaksi yang lebih kecil, sehingga memunculkan permintaan terhadap segmen baru," jelasnya
Adapun segmen baru yang dimaksud salah satunya berasal dari pengguna perorangan yang membutuhkan transaksi transfer internasional, namun selama ini terhalang oleh biaya transfer yang dirasa cukup besar.
"Sesuai dengan yang kita harapkan, yang (transaksi) tingkat ukurannya ini lebih kecil, tapi frekuensinya bertambah," tandasnya.
Sebelumnya, Tabungan dolar Amerika Serikat (AS) banyak digunakan oleh masyarakat. Lantaran, di saat ketidakpastian meningkat, nilai USD cenderung terus naik karena banyak diburu investor yang mengalihkan aset ke safe haven.
Digital Banking Product & Innovations Head SMBC Indonesia Febri Rusli mengatakan transaksi tabungan dengan mata uang Dolar memang banyak diminati. Hal ini dikarenakan bunga yang ditawarkan cukup menggiurkan
"Saat ini, transaksi dolar yang banyak karena tabungan USD dolarny berbunga. Ada bunganya paling tingginya," bebernya.
Berita Terkait
-
Negosiasi Formula E Jakarta Buntu? Jakpro Belum Pastikan Gelaran 2026!
-
Kasus Oplos BBM Masuki Babak Baru, Kejagung Limpahkan 9 Tersangka Pertamina ke Kejari Jakpus
-
Kurangi Emisi, Emiten HAIS Gunakan B40 di Seluruh Armada Kapal Tunda
-
Diancam Bom dan Mendarat di Kualanamu, TNI Pastikan Pesawat Saudia Airlines Aman
-
Tragedi AI171: Air India Kurangi Operasi Global, Investigasi Terus Berlanjut
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
Terkini
-
Terbit Era Jokowi, Status PSN PIK 2 Milik Aguan Dicoret Prabowo
-
Dorong Digitalisasi Tata Kelola Legal Berbasis AI, Telkom Luncurkan TELIS 2.0
-
Jaya Real Property (JRPT) Siapkan Dana Rp 100 Miliar untuk Buyback Saham
-
Di Tengah Krisis Energi Dunia, Otomasi Jadi Tameng Baru Ketahanan Listrik Global
-
IHSG Menguat Tipis di Sesi I, Tarif Trump ke China Jadi Pemicu
-
Ekonom: Freeport Buka Peluang Baru bagi Papua
-
Menegakkan Prinsip Islamic Finance dalam Pengelolaan Zakat dan Wakaf
-
Mahendra Siregar Heran Ada Pergadaian Ilegal di Dekat Kantor OJK
-
Waspada! OJK Blokir 2.422 Nomor Kontak Debt Collector dan 22.993 Nomor Penipu
-
CBRE Punya Hubungan dengan Emiten RAJA? Ini Penjelasan dan Klarifikasinya