Suara.com - Nilai tukar rupiah kembali tertekan di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (16/7/2025).
Pelemahan ini terjadi tak lama setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif impor sebesar 19 persen untuk produk-produk dari Indonesia.
Pada pukul 09.00 WIB, dolar AS terpantau bertengger di level Rp 16.266, menguat 16,50 poin atau 0,10 persen dari posisi penutupan kemarin, Selasa (15/7/2025), di Rp 16.250.
Data Bloomberg mencatat, mata uang Paman Sam bahkan sempat menyentuh level tertinggi hari ini di Rp 16.272. Dengan tren penguatan ini, dolar AS diperkirakan akan bergerak di rentang Rp 16.261 hingga Rp 16.305 sepanjang hari ini.
Kenaikan tarif impor yang diumumkan oleh Presiden Trump ini sontak memicu kekhawatiran di pasar keuangan, terutama terkait potensi dampak negatifnya terhadap kinerja ekspor Indonesia ke AS.
Kebijakan ini dikhawatirkan dapat mengurangi daya saing produk-produk Indonesia, yang pada gilirannya dapat menekan penerimaan devisa negara dan memperlebar defisit transaksi berjalan.
Di sisi lain, pergerakan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya menunjukkan variasi. Dolar AS terpantau menguat 0,12 persen terhadap euro dan 0,10 persen terhadap pound sterling.
Penguatan signifikan juga terjadi terhadap dolar Australia sebesar 0,25 persen. Namun, dolar AS justru melemah tipis 0,05 persen terhadap yen Jepang, serta 0,02 persen terhadap franc Swiss dan 0,09 persen terhadap dolar Kanada.
Sebelumnya Amerika Serikat dan Indonesia dilaporkan telah mencapai kesepakatan perdagangan baru setelah pembicaraan antara mantan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.
Baca Juga: Dampak Kebijakan Tarif Trump Mulai Terasa, Harga Barang-barang Pokok Mulai Mahal
Pengumuman ini disampaikan oleh Trump pada Selasa, (15/7/2025) melalui platform Truth Social miliknya.
Menurut Trump, yang dikutip dari CNN Business pada Rabu, 16 Juli 2025, kesepakatan tersebut mencakup penghapusan tarif oleh Indonesia terhadap ekspor dari AS alias 100 persen . Sebaliknya, AS akan menurunkan tarif impor dari Indonesia menjadi 19 persen, dari sebelumnya 32 persen .
Trump juga mengklaim bahwa kesepakatan ini telah "diselesaikan." Namun, hingga Selasa sore, pemerintah Indonesia belum memberikan pernyataan atau pengumuman resmi terkait kesepakatan tersebut.
Dalam unggahan terpisah di Truth Social, Trump merinci beberapa komitmen penting dari pihak Indonesia, yaitu:
- Pembelian Energi AS senilai $15 miliar.
- Pembelian Produk Pertanian Amerika senilai $4,5 miliar.
- Pembelian 50 pesawat Boeing, dengan banyak di antaranya adalah seri Boeing 777.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
Terkini
-
Danantara Analisa BUMN yang Butuh Direksi WNA
-
IHSG Hari Ini Terdongkrak Proyeksi IMF Soal Pertumbuhan Ekonomi Global
-
Ekonom Beberkan Dampak Kebijakan Legalisasi Sumur Minyak Rakyat
-
Dua WNA Duduki Direksi Garuda, Kepala Danantara Ungkap Alasannya!
-
Danantara Buka Peluang Orang Asing Isi Kursi Direksi BUMN
-
Pertamina Ungkap Kelanjutan Pengembangan Bahan Bakar Avtur dari Minyak Jelantah
-
Rupiah Ditutup Meriang Sore Ini Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.581
-
Purbaya soal Dikritik DPR buntut Cawe-cawe Kementerian Lain: Bodo Amat
-
Viral Usai Ditanyakan ke Wapres Gibran: Apa Itu Optimalisasi CPNS?
-
Rayakan 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri, Bank Mandiri Resmikan Livin' Fest 2025