Suara.com - Pemerintah China mengeluarkan pernyataan resmi menanggapi kesepakatan tarif dagang yang baru saja dicapai antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menegaskan kembali posisi Beijing.
"Sikap kami selalu menekankan bahwa para pihak perlu menyelesaikan sengketa ekonomi dan perdagangan melalui dialog dan konsultasi yang setara," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Rabu kemarin.
Kesepakatan antara Indonesia dan AS sendiri melibatkan AS yang memberlakukan tarif 19 persen terhadap produk Indonesia yang masuk ke pasar mereka. Sebagai imbalannya, Indonesia membebaskan sama sekali tarif atas produk-produk AS yang masuk ke Indonesia. Nilai tarif baru ini dicapai setelah percakapan telepon antara Presiden Prabowo Subianto dan Donald Trump, yang sebelumnya sempat mengancam dengan tarif 32 persen terhadap produk Indonesia pada 7 Juli 2025.
"China berharap negara-negara dapat bersama-sama membangun lingkungan yang kondusif bagi kerja sama ekonomi dan perdagangan internasional," tambah Lin Jian, dikutip via Antara.
Detail Kesepakatan RI-AS dan Perbandingan dengan Tarif China-AS
Melalui akun media sosialnya, Truth Social, Donald Trump menginformasikan bahwa jika ada produk dari negara ketiga dengan tarif lebih tinggi yang akan diekspor ke AS melalui Indonesia, maka tarif 19 persen tersebut akan ditambahkan pada produk tersebut. Selain penetapan nilai tarif, kesepakatan ini juga mencakup komitmen Indonesia untuk membeli energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS dan produk agrikultur senilai 4,5 miliar dolar AS. Trump juga menyebutkan adanya komitmen Indonesia untuk membeli 50 pesawat Boeing baru, yang sebagian besar merupakan Boeing 777, meskipun detail mengenai maskapai atau pihak pembeli belum dirinci.
"Kesepakatan penting ini membuka SELURUH PASAR Indonesia kepada Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam sejarah," kata Trump, seraya menyampaikan terima kasih kepada rakyat Indonesia atas "persahabatan dan komitmen menyeimbangkan defisit perdagangan AS terhadap Indonesia."
Sebagai perbandingan dengan kesepakatan RI-AS, kondisi tarif dagang antara China dan AS juga menarik perhatian. Kesepakatan sementara antara Tiongkok dan AS melibatkan Tiongkok yang menurunkan tarif terhadap barang-barang ekspor AS dari 125 persen menjadi 10 persen.
Sementara itu, AS menurunkan tarif terhadap produk China dari 145 persen menjadi 30 persen. Perlu dicatat, besaran 30 persen yang ditetapkan AS ini merupakan gabungan antara tarif dasar 10 persen dan tarif tambahan 20 persen sebagai "sanksi" bagi China yang dituduh terlibat dalam perdagangan fentanil ilegal.
Baca Juga: Pembukaan Tender Jersi Timnas Indonesia Diserbu Merek Luar Negeri
Namun, tarif resiprokal yang sebelumnya ditetapkan oleh AS tidak dihapus secara permanen, melainkan hanya ditangguhkan selama 90 hari, yaitu hingga 12 Agustus 2025. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada kemajuan dalam negosiasi perdagangan, ketegangan antara AS dan China masih memiliki potensi untuk kembali memanas di masa mendatang.
Berita Terkait
-
Jam Berapa Siaran Langsung Drawing Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026?
-
Diam-diam Ivar Jenner Punya Kabar Baik
-
BI Terus Beri Amunisi Senilai Rp 376 Triliun untuk Likuiditas Perbankan
-
Gempar Isu Pekerja Indonesia Dilarang ke Jepang, Menteri Karding Ingatkan Influencer
-
Hari Ini Ole Romeny Operasi Kaki di Inggris
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan