Suara.com - PepsiCo berencana untuk menutup operasi manufaktur, transportasi, dan pemeliharaan di pabriknya di Detroit, AS. Keputusan itu dikarenakan penjualan yang terus menurun.
Berdasarkan surat yang dikirimkan perusahaan kepada wali kota setempat, ada lebih dari 80 karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Penutupan akan berlangsung pada 27 September.
“Tim gudang, armada, pengiriman, penjualan, dan layanan lapangan kami akan terus beroperasi di lokasi ini. Kami berkomitmen untuk mendukung mereka yang terdampak melalui transisi ini, dan kami menawarkan gaji dan tunjangan kepada karyawan yang terdampak," kata pihak perusahaan Pepsico dilansir Global Data, Minggu (27/7/2025).
PepsiCo menyatakan dalam suratnya bahwa mereka telah memberi tahu semua karyawan yang terdampak pada 21 Juli. Adapun, PepsiCo memproduksi merek-merek seperti Gatorade, Mountain Dew, Lays, dan Quaker Oats di AS.
Pekan lalu, raksasa makanan dan minuman tersebut mengatakan bahwa mereka berupaya meningkatkan produktivitas dengan "mengintegrasikan" dua bisnis terbesarnya di Amerika Utara. Selah satunya menyuguhkan makanan ringan dan minuman.
CEO grup tersebut, Ramon Laguarta, menguraikan rencana tersebut dalam presentasi hasil kuartal kedua.
" Perusahaan berharap dapat melihat peningkatan berkelanjutan dalam pendapatan dan pangsa pasar hingga akhir tahun keuangan 2025," katanya.
"One North America akan memodernisasi perusahaan kami dan meningkatkan kelincahan serta daya saing pasar kami seiring waktu," tambahnya.
Laguarta menyiratkan integrasi ini akan mencakup divisi pelaporan dan operasional Frito-Lay Amerika Utara milik PepsiCo, bersama dengan PepsiCo Beverages North America (PBNA), yang masing-masing memiliki pendapatan sebesar 24,8 miliar dolar AS dan 27,8 miliar dolar AS pada tahun 2024.
Baca Juga: PepsiCo Balik Lagi ke Indonesia Bawa Rp 3 Triliun untuk Bangun Pabrik di Cikarang
"Berbicara tentang pasar Amerika Utara, kami memiliki satu lapisan peluang baru yang akan memberi kami banyak peluang untuk memperbaiki struktur biaya kami selama tiga, empat tahun ke depan, yaitu integrasi Amerika Utara," kata Laguarta.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Program MBG: Bukan Pemicu Inflasi, Justru Jadi Mesin Ekonomi Rakyat
-
Pertamina Bawa Pulang Minyak Mentah Hasil Ngebor di Aljazair
-
OJK Beberkan Update Kasus Gagal Bayar P2P Akseleran
-
Relokasi Rampung, PLTG Tanjung Selor Berkapasitas 20 Mw Mulai Beroperasi
-
Pusing! Pedagang Lapor Harga Pangan Melonjak di Nataru, Cabai Rawit Tembus Rp 80.000/Kg
-
Support Pembiayaan, BSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis
-
Apresiasi Ferry Irwandi, IKAPPI Usul Skema Distribusi Masif untuk Tekan Harga Pangan
-
Awas! Ada 4 Bakteri Berbahaya di Bawang Bombai Ilegal
-
Danantara Guyur Pinjaman Rp 2 Triliun ke BTN, Buat Apa?
-
Maknai Natal 2025, BRI Peduli Wujudkan Kepedulian Melalui Penyaluran Puluhan Ribu Paket Sembako