Suara.com - Saham sering disebut sebagai instrumen investasi para 'sultan' karena potensi keuntungannya yang fantastis. Tapi sebenarnya, apa arti saham? Dan apakah benar hanya untuk orang kaya?
Anggapan tersebut muncul karena dulu investasi saham memang membutuhkan modal besar dan proses yang rumit. Aksesnya pun terbatas pada kalangan tertentu yang memiliki informasi dan koneksi finansial.
Namun, citra eksklusif itu kini telah runtuh seiring dengan perkembangan teknologi digital. Platform investasi online telah membuka gerbang bagi siapa saja untuk ikut serta di pasar modal.
Kuncinya bukan lagi pada seberapa besar modal yang kamu miliki, melainkan pada pengetahuan dan strategi. Memulai dengan nominal kecil secara rutin justru lebih dianjurkan bagi pemula.
Jadi, fokusnya telah bergeser dari "berapa banyak uangmu" menjadi "seberapa baik pemahamanmu". Inilah yang membuat investasi saham kini menjadi arena yang jauh lebih adil untuk semua orang.
Apa Itu Saham?
Secara sederhana, saham adalah bukti kepemilikan atas sebagian kecil dari sebuah perusahaan. Saat Anda membeli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), misalnya, Anda secara sah menjadi salah satu pemilik bank BCA, meskipun porsinya sangat kecil.
Sebagai pemilik, Anda berhak atas dua potensi keuntungan:
Capital Gain: Ini adalah keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual. Anda membeli saham di harga Rp1.000 per lembar dan menjualnya saat harganya naik menjadi Rp1.500. Keuntungan Anda adalah Rp500 per lembar.
Baca Juga: Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Dividen: Ini adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham. Jika perusahaan untung besar, mereka bisa memutuskan untuk membagikan sebagian keuntungannya sebagai dividen. Ini adalah sumber passive income dari saham.
Risiko Investasi Saham
Di mana ada potensi keuntungan tinggi, di situ ada risiko tinggi. Risiko utama saham adalah Capital Loss, yaitu kerugian saat Anda menjual saham di harga yang lebih rendah dari harga beli.
Harga saham sangat fluktuatif (naik-turun) dalam jangka pendek karena dipengaruhi banyak faktor, mulai dari kinerja perusahaan hingga kondisi ekonomi global.
Apakah Saham Hanya Untuk Orang Kaya?
Tidak lagi. Dulu, investasi saham butuh modal besar. Kini, dengan adanya perusahaan sekuritas digital, Anda bisa mulai membeli saham dengan modal ratusan ribu rupiah. Aturan pembeliannya adalah per 1 lot, yang setara dengan 100 lembar saham.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
Terkini
-
Harga Emas Antam Pecah Rekor Lagi Tembus Lebih dari Rp2,1 Juta, Ini Penyebabnya
-
Stok Bensin di SPBU Shell dan BP Banyak Kosong, Menteri Bahlil Sarankan Swasta Beli ke Pertamina
-
Jadi Sekjen Kementerian ESDM, Bahlil Beri Tugas Ahmad Erani Yustika Percepat Hilirasi Energi
-
Mekaarprenuer PNM Tingkatkan Produksi Usaha & Dukung Kemandirian Ekonomi Perempuan
-
IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed
-
Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten dalam The 16th IICD CG Award 2025
-
Rilis Aturan Baru, OJK Minta Bank Laporkan Keuangan Transparan
-
Bos Uniqlo Ramal Dunia Bakal Bangkrut, Ini Faktornya
-
Yu Menglong Diduga Bunuh Diri, Berapa Gaji Aktor China?
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram