Suara.com - Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tengah merana, meskipun kinerja di Semester I-2025 positif. Harga saham BBCA terperosok dalam pada tiga hari ini.
Adapun, saham BBCA pada perdagangan, Kamis, 31 Juli 2025 mengalami penurunan harga yang tajam hari ini sebesar 1,19 persen menjadi Rp 8.275 per lembar saham. Dalam perdagangan sepekan bank milik Grup Djarum ini meluncur 2,65 persen.
Pada hari ini, Saham BBCA diperdagangkan sebanyak 206 juta lembar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,7 triliun, serta frekuensi 53.140 kali.
Saham BBCA juga paling banyak dijual oleh asing pada hari ini. Data dari Philip Sekuritas Indonesia, sebanyak asing menjual saham BBCA sebesar Rp 975,47 miliar.
Lantas bagaimana nasib harga saham BBCA?
Mandiri Sekuritas dalam laporan Investor Digest melihat kinerja BBCA masih terbilang positif, tercemin dari pertumbuhan kredit tetap solid seiring upaya bank untuk mencapai komposisi aset yang lebih optimal.
"Sementara rasio NPL & tren LAR terus menunjukkan tren positif meskipun volatilitas makro," tulis Mandiri Sekuritas.
Namun, Mandiri Sekuritas menyebut, manajemen BBCA hanya menyesuaikan proyeksi biaya kredit menjadi 0,3 persen – 0,5 persen, dibandingkan 0,3 persem sebelumnya untuk Tahun Anggaran 2025 sebagai langkah kehati-hatian.
"Akan tetapi, Laba tumbuh 8 persen YoY di Semester I 2025, dengan ROE stabil di 23 persen," tulis Mandiri Sekuritas.
Baca Juga: IHSG Merosot Lagi di Bawah Level 7.500, Saham BBCA Biang Kerok?
Dalam hal ini, Mandiri Sekuritas tetap memproyeksikan tinggi harga saham BBCA, di mana ke depan bisa mencapai Rp 11.000 per lembar saham.
Kinerja BCA Semester I-2025
BCA membukukan laba sebesar Rp 29 triliun pada semester I 2025 atau tumbuh 8 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Kami berterima kasih atas kepercayaan seluruh nasabah, dukungan pemerintah, otoritas, serta para pemangku kebijakan sehingga BCA dapat melalui semester pertama 2025 dengan baik," kata Presiden Direktur BCA Hendra Lembong di Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Perseroan mencatat pencapaian kinerja laba BCA di paruh pertama 2025 ditopang oleh pendapatan bunga maupun pendapatan selain bunga.
BCA mempertahankan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang mencapai 7 persen yoy menjadi Rp 42,5 triliun pada semester I 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur