Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan Agustus.
Hal ini seiring, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan IHSG bisa mencapai level 8.000, dalam menyambut kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus mendatang.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal,Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK), Inarno Djajadi mengatakan, OJK menyambut baik optimisme dari berbagai pihak, termasuk BEI, terhadap potensi penguatan IHSG.
"Semangat tersebut mencerminkan kepercayaan terhadap stabilitas perekonomian nasional dan prospek kinerja Emiten Indonesia yang terus menunjukkan perbaikan. Saya menilai level tersebut mampu dicapai," katanya dalam jawaban tertulis yang dikutip, Selasa (5/8/2025):
Namun demikian, penting untuk dicermati bahwa pergerakan IHSG sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya domestik maupun global serta kinerja emiten.
"Kami mengingatkan bahwa euforia pasar tetap perlu diiringi dengan kewaspadaan dan pengelolaan risiko yang baik," katanya.
Dari sisi regulator, OJK terus memastikan bahwa pasar berjalan secara teratur, wajar, dan efisien. Salah satunya juga mendorong terciptanya ekosistem pasar modal yang sehat dan berintegritas.
"Agar potensi pertumbuhan IHSG maupun instrumen lainnya bisa tercapai secara berkelanjutan, bukan hanya karena momentum jangka pendek," tandasnya.
Sebagai informasi, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), berbalik menghijau pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025 pagi. IHSG dibuka berada di zona hijau ke level 7.502.
Baca Juga: IHSG Berbalik Perkasa Pada Perdagangan Pagi Ini, Saham CDIA Makin Berjaya
Menukil data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.05 WIB, IHSG masih menguat ke level 7.457 atau secara presentase naik 0,30 persen dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Pada perdagangan pada di waktu itu, sebanyak 2,22 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,61 triliun, serta frekuensi sebanyak 170.900 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 264 saham bergerak naik, sedangkan 191 saham mengalami penurunan, dan 502 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang mendorong penguatan IHSG di waktu itu diantaranya, AEGS, BMBL, CDIA, FILM, IBOS, IDEA, LOPI, ISAP, MINA, MMPA.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan hari ini diantaranya, BWPT, CHEM, DKHH, CUAN, HBAT, JARR, IKAN, JECC, RAJA, SCCO.
Berita Terkait
-
IHSG Diprediksi Mampu Bertahan Meski Tertekan Aksi Jual Asing
-
IHSG Akhirnya Ambruk di Perdagangan Sore Ini, CDIA Merosot Tajam
-
IHSG Terbang Tinggi! Ini Saham-Saham yang Jadi Jagoan di Awal Perdagangan
-
Prediksi IHSG Hari Ini Usai Pelemahan Wall Street, Cek Saham-saham Rekomendasi
-
Meski Masuk FCA, Harga Saham CDIA Terus Terbang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat