Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terus menanjak pada pembukaan perdagangan Selasa, 12 Agustus 2025. IHSG dibuka terapresiasi di level 7.666.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia, IHSG hingga pukul 09.05 WIB masih betah di zona hijau ke level 7.664 atau 58,45 poin, secara presentase naik 0,77 persen dibanding penutupan pada perdagangan Jumat pekan kemarin.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 1,77 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,22 triliun, serta frekuensi sebanyak 142.800 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 290 saham bergerak naik, sedangkan 151 saham mengalami penurunan, dan 515 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menghijau pada waktu itu diantaranya, AMMS, ARTA, BRNA, BRRC, BULL, DKHH, HBAT, IMPC, INRU, KBLV.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan waktu itu diantaranya, BMBL, FUTR, ITMG, LUCY, MTWI, NANO, NAYZ, NINE, OILS, PPRI.
Proyeksi IHSG
IHSG berpeluang menguat pada perdagangan Jumat (8/8/2025) setelah kemarin ditutup melemah tipis 0,18 persen di level 7.470. Pergerakan hari ini diperkirakan akan ditopang sentimen positif dari sejumlah saham yang baru masuk daftar MSCI.
Dikutip dari riset harian BNI Sekuritas, investor asing pada perdagangan Kamis (7/8) membukukan net buy sekitar Rp127 miliar. Saham yang paling banyak diborong asing antara lain AMMN, FILM, ANTM, BBRI, dan BMRI. BNI Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support 7.430–7.470 dan resistance 7.530–7.550.
Baca Juga: Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
Dari pasar global, bursa Wall Street ditutup bervariasi pada Kamis waktu setempat. Dow Jones terkoreksi 0,51 persen, S&P 500 melemah 0,08 persen, sementara Nasdaq menguat 0,35 persen. Pelemahan Dow Jones dipicu aksi ambil untung usai reli sepekan terakhir, serta sentimen negatif dari koreksi saham Caterpillar dan anjloknya saham Eli Lilly.
Meski demikian, pasar juga menerima sentimen positif dari pernyataan Presiden AS Donald Trump yang akan mengenakan tarif 100 persen pada chip dan semikonduktor impor, kecuali untuk perusahaan yang memproduksi di dalam negeri. Pernyataan ini memicu lonjakan saham sektor semikonduktor, di antaranya AMD yang naik 5,7 persen.
Di kawasan Asia, mayoritas bursa mencatat penguatan mengikuti sentimen tarif Trump. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,65 persen, Kospi Korea Selatan menguat 0,92 persen, dan Taiex Taiwan melesat 2,37 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Mekanisme Pencairan TPG Guru Sertifikasi ASN dan Non-ASN: Verifikasi info GTK
-
GoTo Jawab Isu Terkait RUPSLB, Escrow Fund dan Merger dengan Grab
-
BPJS Ketenagakerjaan Peroleh Anugerah 5 Stars Gold dalam GRC & Leadership Award 2025
-
Batal Jadi Komisaris Bank BJB, Helmy Yahya: Ada Dirjen Kementerian Mengadu ke OJK Tentang Saya!
-
Historis Harga Bitcoin Naik 96 Persen Pasca Pembatalan Shutdown Pemerintah AS
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Makin Dekat dengan Rakyat, BRImo Digunakan 44,4 Juta User dengan Transaksi Rp25 Triliun per Hari
-
Investasi Rp6,4 Triliun di GOTO Diselidiki Kejagung, Intip Perkembangan Terbarunya
-
5 Cara Menagih Utang yang Susah Bayar Tanpa Bikin Hubungan Retak
-
Sumbang PDB Nasional, Sektor Pertambangan Jadi Penggerak Ekonomi Lokal di Berbagai Daerah