Suara.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan Kementerian BUMN melakukan perombakkan terhadap jajaran Direksi dan Komisaris PT Semen Tonasa anak usaha dari BUMN semen plat merah yakni PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG).
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Semen Tonasa yang digelar di Jakarta pada akhir pekan lalu menetapkan susunan direksi dan dewan komisaris baru. Yang mengejutkan, ada nama Andi Rio Idris Padjalangi, mantan calon bupati yang gagal dalam Pilkada Bone 2024, yang ditunjuk sebagai Komisaris Utama.
Selain itu perusahaan juga mengangkat Andi Nusawarta menjadi Komisaris Independen, yang merupakan mantan calon bupati yang juga gagal di Pilkada Pangkep.
Berdasarkan data KPU hasil Pilkada Bone 2024, pasangan Andi Rio Idris Padjalangi-Amir Mahmud dari Partai Golkar mendapatkan 86.717 suara atau sebanyak 21,64 persen suara, kalah dengan pasangan Andi Asman Sulaiman dan Andi Akmal Pasluddin yang mendapatkan suara sebanyak 199.954 suara atau sekitar 49,89 persen.
Sedangkan hasil Pilkada Pangkep 2024 Andi Nusawarta juga gagal menjadi Bupati, berpasangan dengan Muhammad Sofyan Razak dia hanya meraih posisi ketiga dengan perolehan 15.540 suara atau 8,21 persen. Kalah dengan pasangan Muhammad Yusran Lalogau dan Abdul Rahman Assagaf yang mengumpulkan 105.497 suara, atau setara dengan 55,76 persen dari total suara sah.
Selain menetapkan jajaran komisaris baru, Semen Tonasa juga menetapkan tiga nama sebagai direksi baru yakni Direktur Utama Anis, Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan Umum Sulaiha Muhyiddin dan Direktur Produksi Moch. Alfin Zaini.
Ketiganya diangkat dengan masa jabatan yang dapat ditinjau kembali oleh RUPS sewaktu-waktu sesuai ketentuan perusahaan.
Sebelumnya, BPI Danantara buka suara soal pola penunjukan direksi dan komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Saya bicara apa adanya. Sebagai profesional yang mengelola Danantara, penunjukan direksi tidak satupun diintervensi presiden. Karena memang diharapkan melalui rekrutmen yang proper. Karena itu kami punya tim untuk assesmen," ujar Dony Oskaria, COO Danantara, dalam acara special talkshow nota keuangan dan RAPBN 2026, Jumat (15/8/2025).
Baca Juga: IHSG Melesat Kembali Bergerak di Level 7.900 pada Selasa Pagi
Pihaknya mengaku selalu menempatkan orang yang tepat. "Sebagai contoh bagaimana kita transformasi perusahaan yang terjadi declining. Contoh Semen Indonesia profit Rp 5 triliun (tiba-tiba) tinggal Rp 500 miliar dan masuk ke zona apa namanya menyulitkan. Kita cari problem-nya di sales, bagaimana perusahaan mampu berkompetisi distribusi kita kontrol sampai toko toko akhirnya kami dapatkan CEO Coca Cola yang punya pengalaman di bisnis retail," jelas Dony.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Kiper Muda Rizki Nurfadilah Korban TPPO: Disiksa hingga Disuruh Nipu Orang China
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
Terkini
-
Premanisme Bikin Biaya Investasi RI Bengkak 40 Persen
-
Merger BUMN Karya Dikebut Desember, Saham WSKT Delisting?
-
Pandu Sjahrir Pede Investasi 2026 Moncer: Indonesia Pindah Haluan dari SDA ke Otak Manusia!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Cara Melapor Jika BSU Gagal Cair ke Rekening
-
Wajib QR Code untuk Beli Pertalite, Ini Syarat dan Cara Daftar MyPertamina
-
Inovasi Digital BRI Peduli: Mesin RVM Sulap Sampah Plastik Jadi Saldo
-
Kronologi Indonesia Kehilangan Investor Semikonduktor Gegara Kebijakan 'Nyeleneh'
-
The Fed Bisa Bikin Rupiah Tembus Rp16.775 Hari Ini