Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat pada perdagangan awal pekan ini, 19 Agutus 2025. IHSG dibuka melesat ke level 7.905.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia, IHSG hingga pukul 09.05 WIB masih di zona hijau ke level 7.911 atau naik 12,81, secara presentase naik 0,16 persen dibandingkan penutupan Jumat pekan kemarin.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 2,63 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,64 triliun, serta frekuensi sebanyak 165.600 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 282 saham bergerak naik, sedangkan 199 saham mengalami penurunan, dan 475 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, AALI, ARGO, ASII, CBDK, DCII, DSSA, GGRM, INKP, LIFE, MFIN, MKPI, MLPT.
Sementara saham-saham yang terdaftar top Looser di perdagangan waktu itu diantaranya, AMMN, ANTM, ARKO, BBCA, BBRI, BNLI, FORU, ICBP, INDF, INDR, INPP, INTP.
Proyeksi IHSG
IHSG diperkirakan berpotensi rebound pada perdagangan Selasa (19/8/2025) setelah akhir pekan lalu ditutup melemah 0,41%. Menariknya, koreksi tersebut justru disertai dengan aksi beli bersih asing (net buy) sekitar Rp1,23 triliun.
Dalam riset hariannya, BNI Sekuritas mencatat saham-saham perbankan besar seperti BBRI, BMRI, BBCA, serta TLKM dan AMMN menjadi yang paling banyak diburu investor asing. Hal ini memberi sinyal positif bagi pergerakan indeks pada awal pekan.
Baca Juga: Presiden Komisaris Jahja Setiatmadja Lepas 1 juta Saham BBCA, Raih Dana Rp 8,75 Miliar
Secara teknikal, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support 7.780–7.850 dan resistance 7.900–8.000. "IHSG berpotensi rebound hari ini," tulis Fanny Suherman, CFP®, Head of Retail Research BNI Sekuritas dalam laporannya.
Dari sisi global, Wall Street ditutup cenderung mixed pada perdagangan Senin (18/8) menjelang simposium tahunan The Fed di Jackson Hole akhir pekan ini. Dow Jones Industrial Average melemah 0,08 persen, S&P 500 turun tipis 0,01%, sementara Nasdaq Composite menguat tipis 0,03 persen.
Investor juga menantikan laporan keuangan sejumlah ritel besar AS seperti Walmart, Home Depot, dan Target yang bisa memberikan gambaran kondisi konsumsi masyarakat.
Di kawasan Asia, pergerakan bursa tercatat bervariasi. Nikkei Jepang menguat 0,77 persen, Shanghai Composite naik 0,85 persen, sementara Hang Seng Hong Kong turun 0,37% dan Kospi Korea Selatan terkoreksi 1,50 persen. Pasar regional dipengaruhi perkembangan geopolitik, termasuk pembicaraan damai Rusia-Ukraina serta penundaan kesepakatan tarif antara AS dan China.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
Terkini
-
Purbaya Pamer Jaket '8 Persen' Buatan UMKM, Minta Gen Z Kaya Bersama
-
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga, Ini Alasannya
-
Indonesia Gandeng Singapura Integrasikan Kawasan Batam-Bintan-Karimun
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
RUPTL 2025-2034 Butuh Rp 3000 Triliun, PLN: Tak Mungkin Dikerjakan Sendiri
-
Lawan Greenwashing, Indonesia Teken Aturan Main Kredit Alam Bersama Prancis dan Inggris
-
Peruri dan BPS Mulai Integrasikan Keamanan Digital untuk Data Statistik Nasional
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Aturan Baru OJK: Rekening Tidak Ada Transaksi Setahun Ada Konsekuensinya?
-
Premanisme Bikin Biaya Investasi RI Bengkak 40 Persen