Suara.com - Bank Indonesia (BI) mewaspadai bahwa tarif Trump yang sebesar 19 persen masih bakal menghantam ekonomi Indonesia.
Hal ini dikarenakan bisa berdampak pada perkembangan ekspor dan impor.
Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter (DKEM) Bank Indonesia Juli Budi Winantya mengatakan, tarif Trump ini masih akan memberikan tekanan pada Indonesia.
Apalagi, kebijakan tarif resiprokal yang akan diterapkan Amerika Serikat (AS) per 1 Agustus 2025 berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi global, khususnya di negara-negara maju.
"Tarif Trump bisa memberikan ketidakpastian masih ada dalam jangka pendek," katanya dalam Pelatihan Wartawan BI di Yogyakarta, Jumat (22/8/2025).
Menurutnya, tarif Trump buat Indonesia masih tergolong rendah. Sehingga, BI meyakini ekonomi Indonesia bisa terjaga.
Apalagi, konsumsi rumah tangga yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Indonesia tarifnya lebih rendah mitra dagang utama kita China lebih rendah, Eropa lebih rendah kita yakini ekspornya akan tetap baik karena selain dari tarif ketidakpastian dari sisi tarif tentunya semakin jelas dan risiko additional tarif. Karena tarifnya lebih rendah dan confidence lebih tinggi akan diikuti oleh investasi konsumsi rumah tangga," jelas Juli Budi Winantya.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal meroket pada tahun 2025 nanti.
Baca Juga: Bos BI : Suku Bunga Sudah di Level Terendah Sejak 2022
Hal ini terlihat dengan pada triwulan II 2025 tumbuh sebesar 5,12 persen (yoy).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi triwulan I 2025 sebesar 4,87 persen (yoy).
Kenaikan pertumbuhan ekonomi ditopang oleh investasi sejalan dengan penanaman modal yang tumbuh positif dan konsumsi rumah tangga seiring lebih tingginya mobilitas masyarakat.
"Ekspor barang dan jasa juga meningkat dipengaruhi oleh front-loading ekspor ke AS sebagai antisipasi pengenaan tarif serta kenaikan kunjungan wisatawan mancanegara," katanya.
Berita Terkait
-
Bank Indonesia Tutup 18 Agustus 2025, Kegiatan Operasional Libur
-
Uang Rp 75.000 Ditolak di Mana-Mana? BI Angkat Bicara!
-
Survei BI Laporkan Kinerja Penjualan Eceran Merosot, Apa Penyebabnya?
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Bisa Ciptakan Lapangan Kerja, BI Salurkan Pembiayaan Hijau Tembus Rp 33,7 Triliun
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Setelah Cukai, Produsen Kini Resah dengan Maraknya Rokok Ilegal
-
Pithaloka Batik Kini Merambah Pasar Internasional Berkat Rumah BUMN Pekalongan dari Telkom
-
Tak Bosan Pecah Rekor, Harga Emas Antam Tembus Rp 2.284.000 per Gram Hari Ini
-
Bank Mandiri Serap 63 Persen Dana Rp 55 Triliun dari Menkeu Purbaya
-
IHSG Hari Ini: Asing Lepas Rp 472 M, Stimulus 31 Triliun Bakal Jadi Penopang?
-
Bank Indonesia Buka Suara Disebut Jual Cadangan Emas 11 Ton
-
Harga Emas Hari Ini Naik Semua! Antam Tembus Rp 2.356.000, Emas UBS Meroket!
-
Marak Apartemen Kosong, Begini Caranya Biar Investasi Properti Tetap Cuan
-
Staycation Jadi Mesin Pertumbuhan Sektor Hospitality
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?