- PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) melakukan inovasi energi untuk mendukung industri perikanan.
- Instalasi PLTS Atap ini berkapasitas 331,08 kilowatt peak (kWp) hasil kolaborasi dengan Xurya.
- PLTS ini diperkirakan mampu menekan emisi karbon hingga 383.291 kilogram setiap tahunnya.
Suara.com - Di tengah tantangan efisiensi dan tuntutan ekonomi hijau, emiten pengolahan hasil perikanan, PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI), mengambil langkah strategis yang tak hanya ramah lingkungan tetapi juga cerdas secara finansial.
Perseroan resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap sebagai langkah konkret untuk menekan biaya operasional sekaligus memperkuat citranya di mata investor global.
Langkah ini lebih dari sekadar mengikuti tren keberlanjutan. Bagi perusahaan yang bergerak di industri padat energi seperti pengolahan ikan, biaya listrik merupakan salah satu komponen pengeluaran terbesar.
Dengan instalasi PLTS Atap berkapasitas 331,08 kilowatt peak (kWp) hasil kolaborasi dengan Xurya, DSFI secara proaktif memitigasi risiko kenaikan tarif listrik di masa depan dan menciptakan efisiensi biaya jangka panjang.
Direktur Utama Dharma Samudera Fishing Industries, Ewijaya, menyatakan bahwa langkah ini merupakan salah satu pionir di sektor industri perikanan Tanah Air.
Inisiatif ini diproyeksikan tidak hanya menghemat kantong perusahaan, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pengurangan jejak karbon.
Secara kalkulasi, PLTS ini diperkirakan mampu menekan emisi karbon hingga 383.291 kilogram setiap tahunnya. Angka ini setara dengan upaya menanam 5.140 pohon, sebuah kontribusi nyata bagi lingkungan.
Bagi investor, angka-angka ini diterjemahkan menjadi komitmen nyata perusahaan terhadap praktik Environmental, Social, and Governance (ESG).
Di era modern, investor, terutama dari pasar global, tidak lagi hanya melihat valuasi dan laba perusahaan. Aspek keberlanjutan dan tata kelola yang baik (ESG) menjadi faktor krusial dalam pengambilan keputusan investasi.
Baca Juga: METI Dorong RI jadi Pusat Pengembangan Energi Terbarukan
Dengan mengadopsi energi bersih, DSFI mengirimkan sinyal kuat bahwa mereka adalah entitas bisnis yang bertanggung jawab dan memiliki visi jangka panjang.
"Investasi PLTS tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga menjadi wujud komitmen DSFI terhadap keberlanjutan lingkungan dan daya saing industri hasil laut di pasar global,” kata Ewijaya dalam keterangan resminya, Rabu (27/8/2025).
Pernyataan ini menggarisbawahi dua keuntungan utama: efisiensi internal dan daya saing eksternal. Di pasar ekspor yang kompetitif, sertifikasi dan bukti praktik berkelanjutan bisa menjadi pembeda utama yang meningkatkan nilai tawar produk DSFI.
Langkah yang diambil DSFI bersama Xurya ini juga selaras dengan agenda besar pemerintah Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060.
Dengan demikian, perseroan tidak hanya memperbaiki fundamental bisnisnya tetapi juga mendukung visi nasional dalam transisi energi bersih, memperkuat konsep blue and green economy yang menjaga ekosistem laut sekaligus menekan emisi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Serapan Lambat SAL APBN Disorot Menkeu Purbaya, Ancam Pindahkan Dana Rp 15 Triliun
-
Inflasi Indonesia Kembali Positif di September, Sentuh Laju Tercepat Sejak Mei 2024
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!