Suara.com - Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) adalah organisasi yang berperan penting dalam implementasi otonomi daerah.
Apkasi dibentuk sebagai respons terhadap perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi pada tahun 1999.
Apkasi menyediakan wadah bagi pemerintah kabupaten untuk berkolaborasi dan memperjuangkan kepentingan bersama.
Organisasi ini didirikan atas instruksi Menteri Dalam Negeri pada tahun 2000 dan secara resmi dideklarasikan pada 30 Mei 2000 oleh 26 bupati.
Hingga kini, dengan menganut sistem Stelsel Pasif, seluruh 416 pemerintah kabupaten di Indonesia secara otomatis menjadi anggota Apkasi, mencerminkan peran vitalnya sebagai mitra strategis dan wadah aspirasi bagi pemerintah kabupaten dengan pemerintah pusat.
Sebagai wadah tunggal bagi pemerintah kabupaten, Apkasi memikul tugas dan fungsi yang krusial.
Tugas utamanya adalah menyediakan advokasi, mediasi, dan fasilitasi bagi pemerintah kabupaten dalam menjalankan otonomi daerah. Selain itu, Apkasi juga berfungsi sebagai mitra kritis dan strategis bagi pemerintah pusat dalam perumusan kebijakan nasional yang berkaitan dengan pemerintahan daerah.
Organisasi ini juga memfasilitasi pertukaran ide, informasi, dan pengalaman antar daerah, serta mendorong promosi potensi daerah untuk meningkatkan daya saing di kancah regional dan global.
Dengan peran ganda ini, Apkasi tidak hanya menjadi jembatan antara daerah dan pusat, tetapi juga menjadi katalisator bagi pembangunan yang berfokus pada potensi lokal dan aspirasi masyarakat.
Baca Juga: LSI Denny JA: Dasco Spesialis Pemadam Amarah Publik
Dalam acara prestisius Apkasi Otonomi Expo Tahun 2025 yang diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang, kehadiran Presiden Prabowo Subianto menjadi sorotan utama.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan kembali pentingnya Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 sebagai fondasi utama pembangunan nasional.
Menurutnya, pasal ini bukan sekadar landasan hukum, melainkan pedoman moral dan etika dalam mengelola kekayaan negara.
"Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Yang kuat silakan, yang menengah ayo, yang lemah kita bantu, yang sangat lemah kita harus angkat, itu keluarga kita, itu anak-anak kita, itu semuanya warga negara Indonesia," kata Prabowo.
Lebih jauh, Presiden Prabowo menyoroti pentingnya tata kelola yang bersih dan berkeadilan, terutama dalam pengelolaan aset negara.
Ia mengungkapkan keberhasilan pemerintah dalam menguasai kembali 3,2 juta hektare lahan yang sebelumnya dikuasai oleh pihak tertentu tanpa hak.
Berita Terkait
-
Demo Buruh di DPR Hari Ini, Presiden Prabowo Singgung Amanah Pemimpin di Lokasi Lain
-
Prabowo Murka Direksi BUMN Tingkahnya Bak Raja: Kayak Perusahaan Punya Neneknya Sendiri!
-
Demo Hari Ini 28 Agustus: DPR WFH, Presiden Prabowo Punya Agenda Lain
-
CEK FAKTA: Benarkah Prabowo Klaim Indonesia Siap Perang Lawan Malaysia Demi Blok Ambalat?
-
Sosok yang Paling Berpeluang Jadi Menteri Haji Prabowo: Siapa Dia?
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
OJK Beri Teguran Keras ke Dana Syariah Indonesia Akibat Gagal Bayar, Nasib Lender Bagaimana?
-
Pemerintah Tindak 2.039 Kios Nakal, Mentan Amran: Petani Dirugikan Rp600 Miliar
-
Asabri Perkuat Layanan Pensiun Berbasis Empati untuk TNI/Polri
-
MCCI Mulai Lirik Bisnis Sirkular, Bakal Kelola Limbah Kimia
-
Harga Minyak Dunia Mulai Mendidih Lagi, Imbas Ketegangan AS-China
-
4 Direktur Kasus Korupsi Gula Dituntut Ganti Rugi, Tapi Tak Sampai Separuh Total Kerugian
-
Setelah Cukai, Menkeu Purbaya Mau Harga Rokok Eceran Tak Naik Tahun Depan
-
Anggaran Rp 200 Triliun Mulai Dikebut, Menkeu Purbaya Akui Masih Ada Bank Minta Tambah
-
Konsisten Berkinerja Unggul, BRI Raih 2 Penghargaan Bergengsi dalam Indonesia Economic Summit 2025