Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat ke level 7.800-an dalam dua hari terakhir, setelah sempat anjlok cukup dalam pada perdagangan Senin (1/9/2025).
Pulihnya IHSG dinilai mencerminkan kuatnya kepercayaan investor terhadap pasar saham Indonesia, meski sempat dihantam aksi demonstrasi berujung kericuhan pekan lalu.
Ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee menilai, rebound IHSG didorong oleh kombinasi faktor global dan domestik. "Selain karena sentimen positif dampak perekonomian global yang membaik, pembalikan IHSG yang cepat mencerminkan kepercayaan investor masih sangat kuat terhadap kinerja emiten di bursa saham," ujar Hans, Rabu (3/9/2025).
Hans juga menyoroti peran regulator dalam menjaga stabilitas pasar. Menurutnya, langkah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) mengubah aturan trading halt serta memberikan kemudahan mekanisme buyback tanpa RUPS merupakan langkah antisipatif yang efektif.
"Fundamental ekonomi kita bagus. Langkah pengawasan dan pengaturan OJK sangat baik, dan kerja sama dengan Kementerian Perekonomian juga membantu menenangkan pelaku pasar," tuturnya.
Selain itu, stabilitas juga terjaga berkat langkah pemerintah dan aparat keamanan dalam meredam ketegangan. "Begitu situasi mulai kondusif, pasar saham kita langsung membaik," tambah Hans.
Ia menegaskan bahwa kondisi ekonomi Indonesia masih cukup solid. Hal ini terlihat dari indikator Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur yang kembali naik di atas angka 50, menandakan adanya perbaikan aktivitas industri.
Dari sisi global, sentimen pasar turut dipengaruhi perkembangan di Amerika Serikat (AS), mulai dari intervensi Presiden AS Donald Trump terhadap The Fed hingga keputusan pengadilan soal tarif impor.
Meski sempat menjadi sorotan karena gejolak politik, terutama dibandingkan negara ASEAN lain seperti Thailand, Hans menilai investor asing tetap optimistis terhadap prospek pasar Indonesia.
Baca Juga: Ditutup Menghijau, Ini Pemicu IHSG Perkasa Hari Ini
"Banyak investor percaya bahwa saham-saham emerging market memiliki peluang pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan negara maju. Dampak demo diperkirakan hanya bersifat sementara," katanya.
Untuk proyeksi IHSG, Hans memperkirakan indeks akan bergerak di kisaran 7.800 hingga 8.100, dengan potensi penurunan yang terbatas mengingat valuasi saham Indonesia masih relatif murah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Hadir di Indodax dan Bittime, Token Palapa Catatkan Pertumbuhan hingga 543.05%
-
Bongkar Saham PJHB: Prospek, Bisnis, Proyeksi Pendapatan, dan Harga IPO
-
Bakal Denda Importir Pakaian Bekas, Purbaya: Saya Rugi Kasih Makan Orang di Penjara
-
Menkeu Purbaya Sudah Kantongi Nama-nama Mafia Impor Pakaian Bekas, Ini Ancamannya
-
Menkeu Purbaya Tarik Utang Baru Rp28 Triliun
-
Realisasi Investasi ESDM 17,2 M Dolar AS Didominasi Migas
-
SMRA Guyur Dana ke Dua Anak Usaha Senilai Rp 972,31 Miliar
-
Menkeu Purbaya Siapkan Teknologi AI Buat Pantau Praktik Curang Bea Cukai
-
Prabowo Sentil Kesejahteraan Ojol, Bos GoTo Bilang Begini
-
Kementerian ESDM Tata Ulang 45.000 Sumur Minyak Rakyat, Warga Kini Bisa Bekerja Tenang