Suara.com - Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal karyawan PT Gudang Garam menjadi viral di media sosial. Hal ini menunjukkan sinyal buat ekonomi Indonesia masih belum kuat.
Kepala Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef), M. Rizal Taufikurahman, menilai tren PHK ini bisa memberikan dampak serius bagi masyarakat dan pemerintah.
Apalagi, bisa mengurang konsumsi rumah tangga yang menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi (lebih dari 50% kontribusi) berisiko melemah.
"Jadi, kasus ini lebih tepat dipahami sebagai “warning sign” bahwa target pertumbuhan sangat rentan bila sektor padat karya terus tertekan," katanya saat dihubungi Suara.com, Minggu (7/9/2025).
Dia mengatakan pada level mikroekonomi, PHK jelas menurunkan daya beli rumah tangga terdampak.
Terutama di daerah basis industri tembakau seperti Kediri. Ketika ribuan pekerja kehilangan penghasilan, efeknya berantai ke warung, pasar, transportasi lokal, hingga sektor informal. Ini menciptakan multiplier negatif di wilayah tersebut.
"Jika banyak industri sejenis melakukan efisiensi serupa, maka tekanan pada daya beli bisa makin nyata di skala nasional," jelasnya.
Terlebih PHK yang terjadi pada perusahaan besar membuktikan ekonomi Indonesia masih rapuh.
Apalagi, industri rokok dianggap tahan krisis meskipun terjadi guncangan ekonomi.
Baca Juga: Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
"Namun kacamata ekonomi makro, PHK ini memang menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia masih rapuh. Industri rokok yang dulu dianggap “tahan krisis” kini tertekan oleh kombinasi kebijakan cukai tinggi, perubahan pola konsumsi masyarakat, dan beban biaya produksi," katanya.
Dia menambahkan, hal ini menandakan bahwa tekanan struktural sedang berlangsung, dan pertumbuhan ekonomi yang tampak stabil di angka 5 persen sebenarnya menyimpan masalah di sektor riil.
"Dengan kata lain, kasus PHK ini adalah cermin bahwa ekonomi nasional belum sepenuhnya pulih dan ketahanan konsumsi rumah tangga sedang diuji," tandasnya.
Berita Terkait
-
Kerja di Gudang Garam Gajinya Berapa? Heboh Isu PHK Massal
-
Presiden Buruh Soal Geger PHK Gudang Garam, Netizen Pertanyakan Janji Gibran 19 Juta Lapangan Kerja
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
Terkini
-
Klaim 3 Saldo Dana Kaget di Hari Minggu, Modal Pas Buat Ngopi Santai di Warkop
-
BRI Raih Anugerah Ekonomi Hijau atas Pemberdayaan UMKM dan Keuangan Inklusif
-
Tempat Suci Ini Mau Disulap Jadi Hotel Mewah, 4000 Warga Bakal Kena Gusur
-
QRIS Bisa Dipakai di Negara Mana Saja? Arab Saudi hingga Korea Selatan Segera Menyusul
-
Kredit Perbankan Lesu, Kondisi Likuiditas Bank Aman?
-
4 Tips Renovasi Rumah Tua Agar Nyaman dan Tetap Hemat Budget
-
Lowongan PCPM Bank Indonesia 2025: Jadwal, Syarat, Jurusan, dan Link Resmi
-
Jepang Gak Main-Main! Upah Minimum Naik Drastis, Gajian Rp21 Juta Sebulan Bukan Mimpi
-
Pentingnya Pencahayaan Rumah untuk Hunian Nyaman dan Terasa Luas
-
2.422 Nomor Debt Collector Diblokir, Terbanyak dari Pinjol Ilegal