- PGN mencatat raihan laba bersih yang mencapai USD144 juta atau sekitar Rp2,3 triliun.
- Keberhasilan ini tidak lepas dari strategi bisnis yang efisien dan manajemen risiko yang cermat.
- Kinerja PGAS ditopang oleh volume distribusi gas bumi yang solid.
Suara.com - Di tengah tantangan berat mulai dari gejolak geopolitik hingga fluktuasi harga energi global, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina, berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang Semester I 2025.
Komitmen emiten bersandi PGAS ini dalam menjaga pasokan gas optimal bagi pelanggan berbuah manis, dengan raihan laba bersih yang mencapai USD144 juta atau sekitar Rp2,3 triliun.
Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, keberhasilan ini tidak lepas dari strategi bisnis yang efisien dan manajemen risiko yang cermat. "PGN terus menjaga pemenuhan gas bumi yang optimal bagi seluruh sektor pelanggan. Dengan fokus menjalankan strategi bisnis yang telah ditetapkan, PGN menerapkan pengelolaan operasional yang efisien," ujarnya dalam Public Expose Live, Rabu (10/9/2025).
Kinerja PGN ditopang oleh volume distribusi gas bumi yang solid, mencapai 832 BBTUD (miliar British thermal unit per hari). Sementara itu, volume transmisi gas bumi juga tercatat tinggi, yaitu 1.627 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari).
Selain itu, PGN mencatat kontribusi dari segmen lain seperti transportasi minyak, lifting migas, dan perdagangan LNG internasional. PGN juga berhasil melakukan pengiriman tiga kargo LNG ke Tiongkok dan menjajaki kerja sama dengan empat penjual potensial lainnya.
Hingga semester I 2025, PGN telah melayani 820.021 pelanggan, yang terdiri dari pelanggan industri, komersial, pelanggan kecil, dan rumah tangga.
Dalam menghadapi tantangan, PGN tidak hanya bertahan, tetapi juga beradaptasi dan bertumbuh. Perusahaan ini aktif dalam berbagai inisiatif baru yang berfokus pada efisiensi dan efektivitas penyaluran gas bumi. Beberapa proyek strategis yang sedang digarap antara lain revitalisasi tanki Arun F-6004, dengan progres pekerjaan EPC mencapai lebih dari 80%, pembangunan proyek Tegal Cilacap, yang sudah masuk proses FEED (Front-End Engineering Design) dan pengembangan proyek Biomethane untuk mendukung penurunan emisi karbon.
"PGN terus menjalankan strategi yang terukur dan sejalan dengan rencana pemerintah untuk terus mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi," pungkas Fajriyah. Komitmen PGN untuk terus membangun dan mengintegrasikan infrastruktur gas bumi menunjukkan peran sentralnya dalam mendukung ketahanan energi nasional.
Baca Juga: Nepal Membara: 5 Fakta Gokil Demo Gen Z yang Bikin PM Mundur Hingga Bakar Gedung Parlemen!
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru
-
Menteri Purbaya Sindir Kinerja Bea Cukai: Orangnya Pintar-pintar, Tinggal Digebukin Aja
-
Minat BUMN Untuk IPO Makin Jauh, OJK dan BEI Mulai Ketar-ketir
-
Purbaya Resmikan 3 Teknologi AI Canggih di Pelabuhan, Biar Kerja Bea Cukai Tak Lagi Lambat
-
Kemenperin Umumkan Jurus Baru Agar Industri RI Bisa Bersaing Global
-
Investor Saham Makin Doyan Market Order, Nilai Transaksi Tembus Rp1 Triliun Per Hari