- Indonesia menghadapi dilema serius terkait ketersediaan air bersih.
- 28 juta warga yang mengalami kesulitan akses air bersih.
- 80 persen dari total pasokan air di Indonesia justru digunakan untuk sektor pertanian.
Suara.com - Indonesia menghadapi dilema serius terkait ketersediaan air bersih. Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) melaporkan bahwa masih ada 28 juta warga yang mengalami kesulitan akses air bersih. Ironisnya, 80 persen dari total pasokan air di Indonesia justru digunakan untuk sektor pertanian.
Kondisi ini membuat PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo untuk ikut gotong royong dengan membangun fasilitas air bersih, salah satunya bagi ratusan warga di Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Dengan pembangunan sumur bor sedalam 75 meter dan pipanisasi sepanjang 2.500 meter, kebutuhan air sehari-hari masyarakat Desa Sumberwaru dan Tampojung kini lebih terjamin. Program ini menambah jumlah penerima manfaat menjadi 164 Kepala Keluarga (KK).
“Air adalah sumber kehidupan. Dengan tersedianya akses air bersih, masyarakat tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, tetapi juga meningkatkan produktivitas, kesehatan, dan pendidikan,” ujar Ali Sodikin, Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Kamis (11/9/2025).
Program ini, yang merupakan kelanjutan dari inisiatif PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), menjadi solusi vital bagi warga yang rata-rata berpenghasilan Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per bulan. Akses air bersih tidak lagi menjadi barang mewah, melainkan penopang utama yang mampu meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat.
Pelindo tidak hanya sekadar membangun fasilitas fisik. Febrianto Zenny, Departemen Head TJSL Pelindo, menekankan aspek keberlanjutan program. Pelindo membentuk kelompok pengelola di tingkat desa dan memberikan panduan tata kelola yang jelas.
“Harapannya, masyarakat bisa menjaga dan mengembangkan fasilitas ini secara mandiri, sehingga manfaatnya terus berlanjut,” kata Febrianto.
Sebelumnya Sekretaris Kemenko IPK, Ayodhia G. L. Kalake, menyebutkan belum meratanya akse air bersih bagi masyarakat Indonesia menjadi pekerjaan rumah besar yang harus segera diselesaikan.
"Sekitar 28 juta warga Indonesia masih harus mendapatkan perhatian dalam akses air bersih setiap hari. Hal ini tentunya perlu kita garisbawahi karena 80 persen dari total pasukan air kita digunakan untuk sektor pertanian," kata Ayodhia, dalam acara Webinar Air Untuk Negeri.
Baca Juga: Bukan Cuma Bisnis, SIG 'Gedor' Kualitas SDM Lewat Investasi Jangka Panjang
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!