Bisnis / Keuangan
Jum'at, 12 September 2025 | 10:26 WIB
Bank Jago.
Baca 10 detik
  • Bank Jago fokus pada inovasi keuangan digital untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan
  • Jumlah nasabah naik jadi 17,2 juta, dengan dana pihak ketiga tumbuh 51 persen per Juni 2025
  • Kredit tumbuh 37 persen dengan NPL rendah 0,3 persen, berkat strategi kolaborasi dan kehati-hatian
[batas-kesimpulan]

Suara.com - PT Bank Jago Tbk kembali berkomimen untuk mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan melalui inovasi produk dan fitur keuangan digital.

Hal ini dirancang untuk membantu masyarakat mengelola uang.

Direktur Bank Jago Supranoto Prajogo menyampaikan bahwa pencapaian Bank Jago tidak lepas dari kepercayaan jutaan nasabah yang menggunakan produk dan fitur Aplikasi Jago untuk mengelola keuangan pribadi maupun usaha mereka.

"Kami percaya pertumbuhan yang berkelanjutan bisa tercapai jika produk dan layanan yang kami hadirkan benar-benar memberikan nilai tambah bagi nasabah,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (11/9/2025).

Selain itu, strategi inovasi dan kolaborasi yang dilakukan Bank Jago tercermin pada kinerja positif sepanjang semester I-2025.

Per Juni 2025 total nasabah Bank Jago mencapai 17,2 juta, termasuk 13,7 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah.

Aplikasi Jago Syariah dari Bank Jago diluncurkan pada Selasa (22/2/2022). [Dok Bank Jago]

Jumlah pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah bertambah lebih dari 3 juta dibandingkan posisi yang sama tahun lalu yang sebanyak 10 juta nasabah.

"Pertumbuhan jumlah nasabah funding sejalan dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago yang mencapai Rp 22,4 triliun sampai dengan akhir Juni 2025," katanya.

Adapun, pencapai ini meningkat 51 persen dibandingkan dengan posisi Juni 2024 sebesar Rp 14,8 triliun.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank

Dari sisi pembiayaan Bank Jago berhasil membukukan kredit sebesar Rp 21,4 triliun sampai dengan akhir Juni 2025 atau tumbuh 37 persen dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2024 sebesar Rp 15,7 triliun.

Seluruh penyaluran kredit dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang rendah di level 0,3 persen atau di bawah rata-rata NPL perbankan nasional.

Supranoto menjelaskan bahwa dalam penyaluran kredit Bank Jago tetap mengandalkan strategi kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.

Bank Jago juga mencermati kebutuhan nasabah akan pembiayaan yang masih besar sehingga mulai menawarkan pinjaman langsung berbasis aplikasi.

"Bank Jago tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis tetapi juga memperluas akses dan literasi keuangan digital bagi masyarakat. Dengan aspirasi untuk meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan, kami ingin semakin banyak orang yang bisa mengelola keuangannya dengan cara mudah dan cerdas serta mencapai tujuannya,” pungkasnya.

Load More