Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membatalkan rencana kelanjutan operasional KRL hingga ke Karawang. Kekinian, operasional KRL menuju arah timur hanya berhenti di Cikarang.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (LLKA) DJKA Kemenhub, Arif Anwar menuturkan perlu persiapan panjangan untuk melanjutkan operasional KRL menuju karawang, seperti pemasangan listrik aliran atas (LAA).
"Rencana untuk ke Kerawang saya rasa belum, karena kita harus melakukan elektrifikasi dulu sampai dengan Karawang ya," ujarnya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Selain butuh persiapan panjang, Arif mengaku, ketiadaan anggaran juga menjadi faktor Kemenhub enggan untuk melanjutkan operasional KRL di wilayah timur.
Menurutnya, anggaran yang ada untuk program-program lain yang lebih prioritas, hanya saja, ia tidak merinci.
"Saat ini kapasitas fiskal kita mungkin belum cukup memunih ya kalau kita melakukan elektrifikasi sama dengan ke Kerawang. Karena ada program-program lain yang lebih prioritas," imbuhnya.
Untuk diketahui, Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp 3,32 triliun pada tahun 2025. Dana ini akan difokuskan untuk mendukung layanan kereta api perintis, subsidi angkutan motor dengan kereta api, hingga biaya pengoperasian dan perawatan prasarana perkeretaapian milik negara (Infrastructure Maintenance and Operation/IMO).
Tak hanya itu, Kemenhub juga tengah menyiapkan proyek strategis berskala besar, salah satunya jalur kereta Prabumulih–Tarahan di Sumatera Selatan dengan nilai investasi mencapai Rp 31,6 triliun. Proyek ini ditujukan untuk memperkuat konektivitas logistik, khususnya angkutan barang dari kawasan industri ke pelabuhan.
Kementerian juga mencatat, hingga tahun 2030 kebutuhan pendanaan pembangunan ekosistem perkeretaapian nasional diperkirakan mencapai Rp 853 triliun. Dana jumbo ini akan digunakan untuk membangun jalur kereta api sepanjang lebih dari 10.500 kilometer, termasuk sekitar 3.700 km jalur perkotaan (urban rail). Selain itu, akan dilakukan pengadaan ribuan armada baru, yakni 2.839 lokomotif dan 34.176 kereta penumpang, serta 2.475 lokomotif barang dan 28.364 gerbong.
Baca Juga: Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
Tunggak Kewajiban BPJS Ketenagakerjaan, Kemnaker Panggil 41 Perusahaan di Jawa Barat
-
Tayangan Iklan Prabowo di Bioskop Sudah Dihentikan, Ini Alasannya
-
Momen Menkeu Purbaya Tanggapi Kritik Rocky Gerung: Pidato Anda Menarik Sekali
-
Atasi Horornya Macet TB Simatupang, Kendaraan dari Luar Jakarta Berpeluang Dibatasi
-
UMKM Penyandang Disabilitas Masih Kesulitan Raih Akses Pelatihan Hingga Modal
-
IHSG Tembus 7.909 di Sesi I, Ini Daftar Saham Paling Banyak Dibeli
-
Badai di Industri Tekstil! Raksasa Emiten Pan Brothers Keluar dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia
-
Dorong Generasi Muda Jadi Katalis Ekonomi, BRI Gelar Program Pengusaha Muda BRILiaN 2025
-
BEI 'Kunci' Enam Saham, Ada yang Melesat Ribuan Persen Hingga Terkena Suspensi Ketiga Kalinya!
-
Harga Pembangunan Hotel Hilton Nepal yang Dibakar Massa Habiskan Rp1,9 Triliun