- Kebocoran Dana Investor di Sekuritas Kembali Terjadi
- Pakar Duga Kebocoran Bersumber dari Pemanfaatan API
- Sekuritas Perlu Memperkuat Ketahanan Digital
Suara.com - Kasus dugaan kebocoran dana kembali mencuat di industri sekuritas, membuat sistem keamanan perusahaan broker saham menjadi sorotan. Peristiwa ini menambah panjang daftar insiden serupa yang sebelumnya juga terjadi, sehingga memunculkan desakan agar sekuritas segera berbenah.
Pakar keamanan digital Alfons Tanujaya menilai dugaan insiden kali ini kemungkinan besar bersumber dari celah pada lembaga mitra bank, terutama terkait pemanfaatan API. Menurutnya, sistem internet banking yang menggunakan metode token sebenarnya sudah teruji keamanannya.
"Karena hak akses API ini mem-bypass pengamanan One-Time Password (OTP)/Two-Factor Authentication (TFA), dan jika server yang memiliki hak akses ke sistem internet banking berhasil dikuasai pihak-pihak tidak bertanggung jawab, misalnya di-remote, maka transaksi yang tadinya terlindung dan aman ini menjadi terbuka dan sangat mudah untuk dieksploitasi. Ini sepenuhnya di luar kontrol bank karena pengelolaan server ini dilakukan oleh perusahaan sekuritas," ujar Alfons di Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Senada, Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, menyebutkan sejumlah langkah yang harus ditempuh perusahaan sekuritas untuk memperkuat ketahanan digital. Menurutnya, upaya itu mencakup peningkatan sistem keamanan, pelatihan internal, hingga kolaborasi dengan regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam memetakan tren ancaman.
"Jika sekuritas besar dibobol, bisa memicu manipulasi order atau kebocoran data, mengganggu likuiditas dan memaksa investor asing mundur. Dampak sistemiknya bisa meluas ke sektor keuangan lain, memperlambat pertumbuhan ekonomi. Maka dari itu, perlu respons cepat agar kerugian bisa tetap minimal," jelas Heru.
Heru juga menekankan bahwa serangan siber terus berevolusi. Oleh sebab itu, sekuritas perlu menggencarkan edukasi literasi keuangan digital kepada nasabah, serta memastikan sistem checks and balances berjalan optimal untuk mencegah risiko dari pihak internal.
"Insider trading juga menambah risiko dari internal. Dari itu semua, ini berarti perlunya penekanan keamanan digital untuk melindungi aset dan kepercayaan investor," imbuhnya.
Adapun kasus terbaru menimpa PT Panca Global Sekuritas, anak usaha PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE). Berdasarkan dokumen keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan melaporkan adanya anomali transaksi penarikan dana di rekening dana nasabah (RDN).
PEGE menyatakan telah mengembalikan dana yang terdampak pada 10 September 2025, sekaligus menonaktifkan sistem yang bermasalah hingga mengganggu akses perdagangan online.
Baca Juga: Perbankan Ini Buka 1.000 Lowongan Kerja di Eropa, Minat Kirim CV?
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Intip Statistik Jay Idzes saat Sassuolo Hajar Lazio, Irak dan Arab Saudi Bisa Ketar-ketir
-
Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Puncaki Save Terbanyak Serie A
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
Terkini
-
Perbankan Ini Buka 1.000 Lowongan Kerja di Eropa, Minat Kirim CV?
-
Orang Kaya Mulai Demen Investasi Emas Dibandingkan Simpan Uang
-
4 Tips Memilih Tandon Air yang Tepat untuk Rumah Anda, Kenali Masing-Masing Bahan
-
Prabowo Bakal Hadiri Peluncuran 25 Ribu Rumah Subsidi di Bogor, Bunga KPR Tetap 5 Persen
-
Utang Tembus Rp 7.084 Triliun, Bank Indonesia Klaim Bakal Hati-hati
-
Jam Tangan Ini Dijual Rp 7,6 Juta Buat Sindir Tarif Trump, Tertarik Beli?
-
Stimulus Kebijakan Prabowo Dorong IHSG Menghijau Selasa Pagi
-
Tambang Ilegal Ditertibkan, Ratusan Hektare Lahan Kembali ke Negara
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Jadi Rp 2.105.000 per Gram
-
Pemerintah dan Ratusan Pengusaha Bakal Berkumpul Bahas Kebijakan Sektor Perumahan