- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan beberapa K/L lambat serapan APBN 2025, dana dikembalikan capai Rp4,5 triliun.
- Purbaya memprediksi penyerapan anggaran tahunan hanya mencapai sekitar 95 persen dari total pagu APBN.
- Meskipun ada pengembalian anggaran, Bendahara Negara menjamin defisit APBN tetap terkendali di bawah tiga persen.
Suara.com - Menteri keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku ada sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) yang lambat menyerap anggaran tahun 2025. Walhasil mereka mengembalikan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kini tembus Rp 4,5 triliun.
Menkeu Purbaya tak menyebut K/L mana yang lambat dalam menyerap anggaran. Namun dia memperkirakan serapan anggaran dari APBN hanya 95 persen.
"Saya belum lihat, tapi ada, dan sebagian juga dibalikin. Ya tapi begitu lah, kita perkirakan biasanya memang hanya 95 persen dari APBN yang terserap," kata Purbaya, dikutip Rabu (17/12/2025).
Bendahara Negara mengakui kalau K/L dengan tingkat serapan anggaran di bawah 90 persen terbilang sedikit. Makanya dia menunggu hingga akhir tahun apakah masih ada K/L yang bisa merealisasikan anggaran.
“Ini kan belum selesai nih, masih jalan terus kan. Audit finalnya kita lihat kan di akhir tahun. Ini masih tanggal 15 Desember kan, mungkin ada penyerapan-penyerapan baru,” lanjutnya.
Ia juga memperkirakan kalau pengembalian anggaran dari K/L bisa melebihi Rp 4,5 triliun hingga akhir tahun.
“Tambah lagi sedikit mungkin,” jelas dia.
Mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu juga mengakui kalau banyaknya anggaran tak terap membuat defisit APBN tetap terjaga di bawah 3 persen.
"Kalau enggak salah masih ada yang mengembalikan anggaran ke kita. Ini kan ada beberapa yang enggak bisa belanja. Kita lihat, harusnya sih masih aman di bawah 3 persen," imbuhnya.
Baca Juga: Pemulihan Bencana Sumatra Telan Rp 60 T, Purbaya Pastikan Tak Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI
Sekadar informasi, penerimaan negara mulanya ditargetkan mencapai Rp 3.005,1 triliun, yang kemudian proyeksinya diturunkan menjadi Rp 2.865,5 triliun atau 95,4 persen dari target awal.
Proyeksi defisit pun dikoreksi dari semula 2,53 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 2,78 persen PDB, seperti dikutip dari Antara.
Catatan realisasi terakhir per akhir Oktober 2025, pendapatan negara tercatat sekitar Rp 2.113,3 triliun atau 73,7 persen dari target proyeksi. Sedangkan defisit dilaporkan pada level 2,02 persen PDB.
Purbaya belum bisa memastikan besaran shortfall penerimaan negara tahun anggaran 2025 lantaran angkanya masih terus bergerak.
Akan tetapi, ia menjamin pihaknya telah menjalankan berbagai strategi untuk mengendalikan kinerja penerimaan negara, sehingga potensi shortfall tidak mengintervensi proyeksi defisit secara signifikan.
“Kan ada usaha-usaha untuk dua bulan terakhir ya. Jadi, (shortfall) melebar, tapi enggak melebar parah. Angkanya masih gerak. Yang jelas, tahun depan akan berubah. Saya akan lihat betul pajak seperti apa, saya akan hands on,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pemulihan Bencana Sumatra Telan Rp 60 T, Purbaya Pastikan Tak Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Purbaya Siapkan Rp 60 T Tangani Banjir Sumatra, Diambil dari Anggaran Program-Rapat Tak Jelas
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
IHSG Menuju 9.000, Mengapa To The Moon Sering Disebut? Siapa Paling Untung?
-
Aturan Baru, 35 Persen MinyaKita Didistribusikan dari BUMN
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Harap Bersabar, Pemerintah Umumkan UMP 2026 Paling Lambat 24 Desember
-
Energi Terbarukan Mulai Masuk Sektor Tambang dan Perkebunan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Rupiah Justru Melempem ke Level Rp 16.667 Setelah BI Tahan Suku Bunga
-
Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi USD 62,63 di November, BBM Gimana?
-
BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4,75 Persen, Ini Alasannya
-
Finex Menandai Ulang Tahunnya yang ke-13 dengan Gala Dinner
-
KB Bank - PT KAI Medika Indonesia Hadirkan Fasilitas Pembiayaan bagi Brawijaya Hospital Tangerang
-
Pemulihan Bencana Sumatra Telan Rp 60 T, Purbaya Pastikan Tak Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Eksplorasi 'Ladang Hijau' Irak Dibuka: Kesempatan Emas bagi Pertamina di Sektor Hulu Migas