Bisnis / Keuangan
Selasa, 16 September 2025 | 15:03 WIB
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]

Sementara dari sentimen Global, Hubungan Amerika Serikat dan China yang kembali menghangat memberikan angin segar bagi pasar global.

Kabar mengenai rencana pembicaraan antara Presiden AS dan China terkait aplikasi TikTok menjadi salah satu pemicu utama optimisme pasar.

Antara Lanjutan Reli dan Potensi Koreksi

Memasuki perdagangan hari ini, para analis memberikan pandangan yang beragam, menyeimbangkan antara potensi kelanjutan tren positif dengan kewaspadaan terhadap aksi ambil untung (profit taking).

Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, melihat adanya potensi penguatan terbatas dengan IHSG bergerak di rentang support 7.850 dan resistance 7.970.

"Di tengah penantian penurunan suku bunga acuan The Fed, hubungan AS dan China yang kembali akur memberikan dorongan untuk penguatan pasar."

Pandangan yang lebih hati-hati datang dari Analis Teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana.

Ia menilai indeks saham masih rawan mengalami koreksi jangka pendek, dengan level support (batas bawah) yang perlu diwaspadai berada di kisaran 7.726.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menyoroti level 7.953 sebagai resistance (batas atas) kunci.

Baca Juga: Stimulus Kebijakan Prabowo Dorong IHSG Menghijau Selasa Pagi

Menurutnya, penembusan di atas level tersebut akan membuka peluang kenaikan lebih lanjut menuju level psikologis 8.007.

Investor perlu mencermati level-level ini karena pergerakan di sekitarnya seringkali menentukan arah pasar selanjutnya.

Load More