-
Rumah tapak masih dominasi pilihan properti masyarakat
-
Kelompok usia 45-54 tahun paling banyak cari hunian
-
Milenial dan Gen Z punya minat tinggi pada properti
Suara.com - Preferensi masyarakat Indonesia terhadap hunian ternyata belum banyak berubah. Laporan terbaru Rumah123 menunjukkan rumah tapak masih mendominasi pilihan properti dengan porsi 62,4 persen sepanjang semester pertama 2025.
Adapun permintaan hunian lain tercatat lebih rendah, yaitu apartemen sebesar 11,6 persen, tanah 8,6 persen, ruko 8,1 persen, dan gudang 4,9 persen. Dari sisi lokasi, Tangerang menempati urutan teratas dengan kontribusi permintaan 16,8 persen dari total nasional. Menyusul kemudian Jakarta Selatan (11,4 persen) dan Jakarta Barat (9,8 persen).
Head of Research Rumah123, Marisa Jaya, menyebut faktor usia turut memberi warna dalam tren pencarian properti.
"Kelompok 45–54 tahun menjadi kontributor terbesar dengan 26,5 persen. Namun menariknya, hampir separuh pengguna yang mencari hunian datang dari rentang usia 18–34 tahun," ujar Marisa seperti dikutip, Selasa (23/9/2025).
Ia menambahkan, meski daya beli Gen Z dan Milenial belum sekuat kelompok senior, minat mereka pada properti tergolong tinggi. "Gen Z dan Milenial menyimpan potensi besar sebagai pasar jangka panjang," imbuh Marisa.
Melihat tren ini, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menegaskan komitmennya untuk menghadirkan produk hunian yang sesuai dengan berbagai segmen masyarakat, mulai dari keluarga muda hingga kelas menengah ke atas.
LPKR kini menggarap proyek-proyek seperti Cendana Suites, XYZ Series, Q Livin, Blackslate Homes, The Hive Series, Belmont Homes, Bentley Homes, hingga The Allegra di kawasan unggulan Park Serpong, Lippo Karawaci, Lippo Cikarang Cosmopolis, dan Tanjung Bunga Makassar.
CEO Grup Lippo Indonesia, John Riady, menegaskan kinerja perusahaan tetap solid di tengah ketidakpastian global.
"Hingga paruh pertama 2025, perusahaan telah meraih 40 persen dari target pra penjualan yang sebesar Rp 6,25 triliun. Pencapaian ini membuktikan minat masyarakat terhadap properti tetap kuat, sekaligus menunjukkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan komitmen perusahaan dalam serah terima tepat waktu," kata John.
Baca Juga: Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
Ke depan, LPKR memastikan akan tetap optimis dengan prospek pasar properti nasional.
Perusahaan berkomitmen memantau dinamika global serta mengelola risiko secara proaktif, dengan keyakinan bahwa generasi muda akan menjadi motor utama pertumbuhan sektor properti di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
Terkini
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Kolaborasi KB Bank dan MSIG Life Hasilkan Smart Wealth Assurance, Jaminan Finansial Keluarga
-
IHSG Pecah Rekor di Awal Perdagangan Senin, Tembus Level 8.443
-
Harga Emas Antam Lagi Tren Naik, Kini Capai Rp 2.307.000 per Gram
-
Pendaftaran Bintara Brimob Resmi Dibuka: Ini Cara Daftar, Jadwal, Syarat, dan Tahapan
-
Ancaman Deepfake Buat Perbankan Tekor Rp2,5 Triliun
-
Gairahkan Sektor Komersial, Kawasan Properti Ini Bidik 90.000 Captive Market
-
65 Persen Warga RI Terima Upaya Penipuan Tiap Minggu
-
Harga Emas Hari Ini Stabil: Galeri 24 dan UBS Kompak, Emas Antam Jadi Sorotan
-
IHSG Diproyeksi Menguat Hari Ini: Bursa Asia Melemah, Wall Street Was-was Saham AI