Bisnis / Makro
Kamis, 25 September 2025 | 06:10 WIB
ARSIP - Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Wall Street terkoreksi (melemah) setelah Ketua The Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa valuasi aset terlihat cukup tinggi, yang memicu aksi profit taking oleh investor.

  • IHSG menutup perdagangan dengan penguatan sangat tipis sebesar 0,02% ke level 8.126,55, menunjukkan kehati-hatian investor domestik di tengah sentimen negatif global.

  • Meskipun indeks menguat, mayoritas saham (461 saham) melemah, dan nilai transaksi terbesar didominasi oleh saham-saham di sektor sumber daya alam seperti EMAS, BUMI, dan BRPT.

Suara.com - Perdagangan saham global menunjukkan pergerakan yang kontras, di mana bursa utama Amerika Serikat (AS) ditutup melemah, sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia hanya mampu menguat tipis.

Pelemahan di Wall Street dipicu oleh aksi ambil untung investor setelah pernyataan dari Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.

Wall Street Terkoreksi Usai Komentar The Fed 

Pada perdagangan Rabu (24/9) waktu AS atau Kamis pagi WIB, tiga indeks utama Wall Street kompak terkoreksi. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,37% ke 46.121,28, S&P 500 (SPX) melemah 0,28% ke 6.637,98, dan Nasdaq Composite (IXIC) terkoreksi 0,33% ke 22.497,86.

Pelemahan ini didorong oleh komentar Jerome Powell yang menyebut bahwa The Fed menghadapi tantangan sulit dalam menyeimbangkan kebijakan suku bunga di tengah tanda-tanda pasar tenaga kerja yang melemah, tanpa memicu inflasi lebih lanjut.

Hal yang paling menarik perhatian investor adalah peringatan Powell bahwa valuasi aset terlihat cukup tinggi.

Menurut Chief Investment Officer LNW, Ron Albahary, dengan S&P 500 diperdagangkan pada sekitar 23–24 kali perkiraan laba, valuasi tersebut memang terlihat mahal.

"Masuk akal jika sebagian investor menggunakan komentar Powell sebagai alasan untuk melakukan profit taking," tambahnya, dikutip via Reuters.

Aksi jual ini mengakhiri reli saham yang sempat didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga pekan sebelumnya.

Baca Juga: IHSG Sempat Bergerak ke Level Tertinggi, Tapi Langsung Anjlok di Rabu Pagi

IHSG Hanya Mampu Menguat Tipis

Berbeda dengan bursa AS, IHSG menutup perdagangan Rabu (24/9/2025) di zona hijau, meskipun hanya menguat sangat tipis. IHSG naik 1,35 poin atau 0,02% ke level 8.126,55.

Pergerakan sepanjang hari terbilang fluktuatif, berkisar antara 8.077,84 hingga 8.169,01.

Meskipun IHSG menguat secara indeks, tren pergerakan saham didominasi oleh sentimen negatif, tercermin dari 461 saham yang melemah, berbanding 243 saham yang menguat.

Total volume transaksi mencapai 55,13 miliar lembar saham dengan nilai transaksi Rp38,33 triliun.

Saham-saham dengan nilai transaksi terbesar (top value) didominasi oleh sektor sumber daya alam, dipimpin oleh PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) dengan nilai transaksi Rp2,82 triliun, diikuti oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) senilai Rp2,01 triliun, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) senilai Rp1,55 triliun.

Load More