Bisnis / Makro
Rabu, 01 Oktober 2025 | 16:56 WIB
Ilustrasi mesin dan peralatan dapur skala usaha. (Dok: Jaya Agung)

Suara.com - Meski jumlah pelaku UMKM di Indonesia terus meningkat, faktanya tidak sedikit dari mereka yang berhenti beroperasi sebelum genap lima tahun. Produk yang menarik ternyata belum tentu menjamin keberlangsungan usaha. Lalu, di mana letak masalahnya?

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, lebih dari 60 persen UMKM di Indonesia tidak mampu bertahan dalam jangka panjang. Banyak yang berpikir penyebabnya adalah kurangnya modal atau strategi pemasaran, padahal ada faktor lain yang tak kalah penting, yaitu proses produksi yang tidak efisien.

"Awalnya saya pikir kunci usaha hanya di rasa dan kemasan. Tapi setelah permintaan meningkat, saya kewalahan. Produksi jadi lambat, pesanan terlambat, pelanggan pun mulai kecewa," ujar Santi, pelaku UMKM kue kering rumahan asal Bogor, saat ditemui di sebuah pelatihan wirausaha.

Kasus seperti ini tak jarang terjadi. Ketika usaha mulai berkembang, banyak pelaku UMKM yang belum siap secara infrastruktur dan sistem kerja. Proses produksi yang masih sepenuhnya manual sering kali tak mampu mengimbangi lonjakan permintaan. Akibatnya, kualitas menurun dan pelanggan beralih ke kompetitor.

Didit, tim senior dari Jaya Agung Mesin, perusahaan penyedia mesin dan peralatan dapur skala usaha, menyebutkan bahwa banyak pelaku UMKM terlalu fokus pada pemasaran, tapi mengabaikan kesiapan dapur produksi mereka.

"Proses yang lambat dan tidak konsisten bisa jadi bom waktu. Di sinilah peralatan kerja yang tepat bisa membantu mereka tetap efisien, tanpa harus menambah banyak tenaga kerja," jelasnya.

Namun, solusi bukan berarti harus langsung berinvestasi besar. Banyak pelaku UMKM bisa memulai dari alat-alat pendukung produksi yang sesuai dengan kapasitas mereka. Tren penggunaan mesin skala kecil kini semakin meningkat karena lebih hemat waktu dan tenaga, tanpa harus mengorbankan kualitas.

Banyak penyedia peralatan dapur profesional seperti Jaya Agung Mesin menghadirkan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha kecil hingga menengah. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi tidak hanya milik industri besar, tapi juga bisa dimanfaatkan oleh UMKM yang ingin naik kelas.

Membangun usaha bukan hanya soal apa yang dijual, tapi juga bagaimana cara membuatnya. Karena pada akhirnya, kecepatan, konsistensi, dan efisiensi dalam proses produksi adalah hal yang menentukan apakah sebuah UMKM bisa bertahan atau tidak. ***

Baca Juga: Kopi Toejoean: UMKM Lokal Makin Kuat Bersama Rumah BUMN BRI

Load More