- Kelangkaan BBM di SPBU swasta masih terjadi dan berdampak pada pasokan non-subsidi bagi masyarakat.
- Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran investor dan memengaruhi iklim investasi, terutama dalam jangka panjang.
- Pemerintah menilai investor masih bersikap “wait and see” hingga ada kejelasan dan keseimbangan kebijakan antara pemerintah, BUMN, dan swasta.
Suara.com - Kelangkaan BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU swasta masih menjadi polemik hingga sekarang.
Persoalan ini bukan hanya berdampak terhadap pemenuhan BBM non-subsidi bagi masyarakat, tetapi juga mempengaruhi iklim investasi jangka panjang di Indonesia.
Hal ini diungkap oleh Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan.
"Tapi kalau ditanya pengaruhnya terhadap investasi jangka pendek, misalnya di bursa, mungkin saja ada pengaruhnya. Karena biasanya di bursa itu kan responnya terhadap pasar jangka pendek," kata Nurul saat ditemui wartawan di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Sementara untuk jangka panjang, Nurul menilai bahwa para investor dalam posisi "wait and see."
"Tetapi kalau kemudian ini sudah melalui fase yang clear, ada check and balance-nya, baik dari pihak pemerintah BUMN maupun juga dari pihak swasta, biasanya dari situ nanti mulai kelihatan," kata Nurul.
"Artinya, apakah ini dalam investasi jangka panjang, khususnya di investasi langsung berpengaruh atau tidak, saya yakin investor menanti hasilnya dari ini," sambungnya.
Berita Terkait
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok
-
SPBU Swasta Kompak Naikkan Harga Per 1 Oktober
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Momen Menkeu Sindir Subsidi BBM Tidak Tepat: Sudah Ada DTSEN, Kenapa Tidak Dipakai?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus