Bisnis / Keuangan
Rabu, 08 Oktober 2025 | 09:34 WIB
Ilustrasi mata uang Rupiah dan Dolar AS. [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Rupiah melemah 0,38 persen ke Rp16.617 per Dolar AS pada 8 Oktober 2025.

  • Mayoritas mata uang Asia juga melemah terhadap Dolar AS pagi ini.

  • Indeks Dolar AS naik menjadi 98,84, menunjukkan penguatan dolar global.

Suara.com - Rupiah masih mengalami pelemahan pada hari ini, Rabu (8/10/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, pukul 09.15 WIB, Rupiah spot ada di level Rp 16.617 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Mata uang garuda melemah 0,38 persen atau turun 56 poin dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.561 per Dolar AS.

Pelemahan Rupiah juga diikuti oleh mayoritas mata uang melemah terhadap Dolar AS pagi ini.

Salah satunya, Won Korea mencatat pelemahan terdalam yakni 0,44 persen disusul Yen Jepang yang melemah 0,43 persen Rupiah melemah 0,28 persen Ringgit Malaysia melemah 0,22 persen.

Dolar Singapura melemah 0,19 persen, Dolar Taiwan melemah 0,14 persen, Pesso Filipina melemah 0,08 persen, Dolar Hong Kong melemah 0,02 persen dan Baht Thailand yang melemah 0,003 persen terhadap Dolar AS pagi ini.

Sementara itu, indeks Dolar yang mencerminkan nilai tukar Dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 98,84, naik dari sehari sebelumnya yang ada di 98,57.

Sebagai informasi, pergerakan Rupiah pada perdagangan hari ini berpotensi mengalami pelemahan, seiring dengan indeks Dolar AS yang sedang melanjutkan penguatan.

Hal ini terjadi setelah pernyataan hawkish dari sejumlah pejabat The Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga: IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya

Presiden The Fed Kansas City Jeff Schmid menegaskan bahwa bank sentral masih perlu terus menekan inflasi yang dinilai masih terlalu tinggi.

Sementara itu, Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari memperingatkan bahwa pemangkasan suku bunga yang terlalu agresif justru berisiko memicu kembali tekanan inflasi di Amerika Serikat.

Nada hawkish ini membuat pelaku pasar menilai peluang penurunan suku bunga lanjutan di akhir tahun menjadi lebih kecil, sehingga mendorong penguatan Dolar AS yang dapat berimbas pada pelemahan Rupiah.

Load More