-
Harga emas mencatatkan rekor tertinggi bersejarah dengan menembus US$4.000 per troy ounce untuk pertama kalinya
-
Kenaikan luar biasa ini didorong oleh pembelian emas dalam jumlah rekor oleh bank sentral sebagai diversifikasi dari Dolar AS
-
Ketidakpastian ekonomi global (seperti shutdown pemerintah AS) menjadi pemicu lonjakan, dan analis memproyeksikan target harga emas dapat mencapai US$4.900 per troy ounce.
Suara.com - Harga emas telah mencatatkan rekor tertinggi bersejarah, menembus angka US$4.000 per troy ounce untuk pertama kalinya.
Kenaikan luar biasa ini mengakhiri reli harga yang memusingkan, didorong oleh para investor yang berbondong-bondong memborong logam mulia di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai inflasi global dan membengkaknya tingkat utang negara.
Emas melonjak hingga menyentuh US$4.001 pada hari Selasa, menandai kenaikan lebih dari 50 persen tahun ini dan telah berlipat ganda dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.
Kenaikan harga emas yang tak terbendung ini didorong oleh dua faktor utama: bank sentral yang membeli emas batangan untuk diversifikasi aset dari dolar AS, serta para investor yang melihat emas sebagai aset lindung nilai (hedge) terhadap ketidakpastian ekonomi.
Miliarder hedge fund, Ray Dalio, bahkan secara terbuka menyatakan bahwa emas merupakan alternatif yang lebih aman dibandingkan dolar.
Ia menyebut emas sebagai "diversifikasi yang sangat baik" untuk portofolio investasi.
“Ketika Anda memiliki begitu banyak pasokan utang, wajar jika Anda beralih ke penyimpan kekayaan alternatif, itulah sebabnya kami beralih ke mata uang yang lebih (aman),” kata Dalio, dikutip via Financial Times.
“Emas adalah yang paling mendasar di antara semua itu," imbuhnya.
Emas Sebagai Barometer Ketidakpastian Global
Baca Juga: Tak Bosan Pecah Rekor, Harga Emas Antam Tembus Rp 2.284.000 per Gram Hari Ini
Kenaikan harga emas selalu terjadi pada saat-saat kekacauan atau ketidakpastian di pasar finansial global. Beberapa tonggak sejarah harga emas sebelumnya juga terjadi beriringan dengan momen krisis:
- Emas melampaui US$1.000 saat terjadi krisis keuangan global tahun 2008.
- Emas melewati ambang batas US$2.000 selama puncak pandemi Covid-19.
Bahkan, batas US$3.000 dilampaui pada bulan Maret, tepat sebelum kebijakan tarif "hari pembebasan" oleh Donald Trump yang sempat mengguncang pasar keuangan.
Lonjakan yang tak henti-hentinya dalam beberapa pekan terakhir, harga emas telah melonjak 20 persen dalam waktu kurang dari dua bulan, telah mengejutkan pasar.
Pemicu terbaru yang ikut memacu reli ini adalah penutupan pemerintahan AS (government shutdown) yang memasuki pekan kedua, menambah ketidakpastian ekonomi.
Peran Sentral Bank dan Proyeksi ke Depan
Kekuatan utama yang mendorong tren jangka panjang adalah pembelian emas dalam jumlah rekor oleh bank sentral.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Promo Superindo: Hari Ini Terakhir, Ada Mami Poko DIapers Diskon Hingga 40 Persen
-
Rupiah Masih Meriang Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.617
-
Dinilai Tepat Sasaran, Pengamat Sebut Kebijakan Diskon Tarif Listrik Layak Dilanjut
-
Tambahan Kepemilikan Saham 12 persen PT Freeport, Bahlil: Saya Nyatakan Final!
-
IHSG Dibuka Menghijau Tembus Level 8.200, Hari Ini Masih Tren Bullish
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Cek Deretan Harganya Hari Ini
-
Arus Modal Asing Banyak yang Kabur, Investasi Indonesia Kalah dari Korea
-
Bahlil Jawab Kritikan DPR soal PP Minerba yang Tak Kunjung Terbit!
-
Menko Airlangga: Banyak Bankir Panas Dingin, Ada Apa?
-
Dana 200 T Mangkrak di Bank? Kemenkeu Diminta Gandeng Modal Ventura!