Bisnis / Keuangan
Kamis, 09 Oktober 2025 | 08:13 WIB
Ilustrasi para pencari kerja. [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun dari 117,2 menjadi 115,0 pada September 2025.

  • Keyakinan konsumen tetap optimis meski komponen IKE dan IEK menurun.

  • Persepsi terhadap lapangan kerja memburuk, terutama di kelompok pendidikan SMA dan Diploma.

Suara.com - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada September 2025 mengalami penurunan.

Hal itu terlihat dari bulan sebelumnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2025 tercatat lebih rendah. Pada Agustus 2025, IKK mencapai sebesar 117,2.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny mengatakan, meskipun menurun, keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga.

"Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada pada level optimis (indeks >100) sebesar 115,0," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Terjaganya keyakinan konsumen pada September 2025 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tetap berada pada level optimis.

"IKE dan IEK masing-masing tercatat sebesar 102,7 dan 127,2, meski lebih rendah dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 105,1 dan 129,2," jelas dia.

Namun, komponen pembentuk IKE, yakni Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI), Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods (IPDG), dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) menurun. Bahkan, sampai ada yang masuk ke zona pesimis.

Komponen IKE yang sudah masuk ke zona pesimis dan terus mengalami kemerosotan ialah IKLK yang masuk ke level 92 per September 2025, memburuk dari posisi Agustus di level 93,2.

Persepsi responden terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini berada pada zona pesimis (<100) pada kelompok pendidikan SMA dan Akademi/Diploma dengan indeks sebesar 86,4 dan 99,5.

Baca Juga: Gubernur BI : Ekonomi Syariah Indonesia Sejajar dengan Arab Saudi dan Malaysia

Sementara kelompok pendidikan Sarjana dan Pascasarjana tercatat meningkat dan berada pada zona optimis dengan indeks masing-masing sebesar 106,0 dan 121,8.

"Berdasarkan kelompok usia, seluruh responden pesimis terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini," tandasnya.

Load More