-
Danantara siap bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya jika pendanaan mapan
-
Rosan ingin hindari perubahan rencana dan biaya berlebih seperti Whoosh
-
Danantara sedang negosiasi dengan China reformasi utang Kereta Cepat Whoosh
Suara.com - Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani menebut, Danantara mau jalankan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya jika memang sudah siap dari sisi pendanaan hingga lokasi pembangunan.
Rosan mengingatkan, dirinya tak ingin di tengah jalan adanya perubahan rencana hingga nilai investasi yang meroket, seperti pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Jakarta-Surabaya (kereta cepat) dilaksanakan, strukturnya itu adalah struktur yang benar-benar sustainable lah," ujarnya saat ditemui di JCC Senayan Jakarta, yang dikutip, Kamis (9/10/2025).
Namun demikian, Rosan tidak merinci lebih lanjut soal pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Pasalnya, dia tidak ingin mendahului pihak yang menangani proyek tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.
"Mungkin ini lebih kayak domainnya Pak Menko, Pak Menko, Pak AHY, mungkin dia akan bisa menyampaikan lebih detail lagi," beber Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM ini.
Kendati begitu, Rosan mengakui, kini Danantara memang tengah melakukan negosiasi dengan China untuk merestrukturisasi utang Kereta Cepat Jakarta - Bandung atau Whoosh
Dirinya ingin melakukan reformasi dari kesepakatan-kesepakatan yang telah berjalan dalam pembangunan proyek tersebut.
"Kita maunya bukan restruk yang sifatnya, kemungkinan potensi problemnya di ke depan itu ada. Jadi kita mau melakukan reformasi secara keseluruhan," imbuhnya.
Baca Juga: Rosan: Butuh Investasi Rp 13 Triliun Agar Ekonomi Tumbuh 8 Persen di 2029
Maka begitu, Rosan berharap, ke depan tidak ada lagi permasalahan utang yang menumpuk akibat pembangunan proyek infrastruktur.
"Jadi begitu kita restruk, ke depannya tidak akan terjadi lagi hal-hal seperti ini, seperti keputusan default dan lain-lain," katanya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bicara nasib proyek kerega cepat Jakarta-Surabaya. Rencananya, transportasi kereta cepat dipanjangkan dari Bandung hingga Surabaya.
Dia menjelaskan, belum ada keputusan resmi dari pemerintah soal proyek tersebut. Sebab, proyek tersebut masih dalam kajian.
"Bahwa ada keinginan untuk memperpanjang, iya. Kita punya keinginan melanjutkan dari Bandung, kemudian dilanjutkan ke Surabaya," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Gaji Petani Kakao Indonesia Bisa Tembus Rp 10 Juta per Bulan, Ini Rahasianya
-
Premini: Akun Keuangan Digital Terverifikasi untuk Remaja 13 - 17 Tahun Hasil Inovasi DANA
-
Faber Instrument Hadirkan Inovasi Audio Kayu Jati Melalui Ekosistem BRI UMKM EXPO(RT)
-
Menperin Sebut Investasi Asing Menguat ke Industri Manufaktur
-
Purbaya Temui Bahlil, Bahas Potensi Kekurangan LPG 3Kg Jelang Nataru
-
Kemenkeu Siapkan Peremajaan Lahan Kakao 5.000 Hektar di 2026
-
Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari di 2029, ESDM Ajak Investor Garap 108 Cekungan Migas
-
Profil Ira Puspadewi yang Dapat Rehabilitasi Prabowo usai Divonis 4,5 Tahun Penjara.
-
Mentan Soroti Jalur Tikus Usai Tuding Impor Beras Ilegal di Sabang dan Batam
-
Kabar Skema PPPK Paruh Waktu Dihapus Permanen! Siapa yang Paling Terdampak?