- BRI Insurance mencatat laba bersih mencapai Rp467 miliar.
- Perseroan mampu menjaga profit margin sebesar 15% dan hasil underwriting di level 31,23%.
- Direktur Utama BRI Insurance, Rahmat Budi Legowo, menyatakan bahwa fundamental perusahaan tetap kokoh.
Suara.com - PT BRI Asuransi Indonesia (BRI Insurance) menunjukkan ketahanan finansial yang luar biasa di tengah tantangan ekonomi dan penerapan standar akuntansi baru.
Hingga akhir Kuartal III 2025, perusahaan berhasil membukukan premi bruto sebesar Rp3,12 triliun dengan laba bersih mencapai Rp467 miliar.
Kinerja ini dipandang sangat impresif, terutama karena perseroan mampu menjaga profit margin sebesar 15% dan hasil underwriting di level 31,23%. Angka ini menjadi bukti efisiensi operasional yang kuat, bahkan setelah adanya penyesuaian regulasi akuntansi baru (PSAK 117) yang menekan pencatatan laba di industri.
Direktur Utama BRI Insurance, Rahmat Budi Legowo, menyatakan bahwa fundamental perusahaan tetap kokoh. "Kinerja positif BRI Insurance hingga kuartal ketiga tahun ini menegaskan kekuatan fundamental dan kemampuan kami menjaga profitabilitas di tengah penyesuaian PSAK 117," ujarnya.
Konsistensi kinerja BRI Insurance tercermin dari seluruh indikator kesehatan keuangan, yang tercatat berada di atas rata-rata industri. Ini menegaskan kualitas tata kelola risiko yang konsisten.
Secara portofolio, dua segmen menjadi penopang utama yakni segmen properti yang memberikan kontributor terbesar dengan porsi hampir separuh (49,55%) dari total pendapatan premi, selain itu ada segemn mikro dan ultra mikro dengan mencatat pertumbuhan kuat sebesar 10,30%. Kontribusi asuransi mikro kini sudah mencapai 23% dari total portofolio bisnis. Pertumbuhan ini memperkuat komitmen BRI Insurance terhadap pengembangan inklusi keuangan nasional.
Selain itu, segmen korporasi turut mencatat pertumbuhan solid sebesar 15,62%, yang menunjukkan meningkatnya kepercayaan pelaku industri terhadap layanan proteksi BRI Insurance.
Meski kinerja hingga September sedikit di bawah Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) akibat dampak PSAK 117, BRI Insurance tetap optimistis. Rahmat Budi Legowo menargetkan premi bruto di atas Rp4,5 triliun pada akhir tahun 2025.
Strategi ke depan akan fokus pada pertumbuhan yang berkualitas, yaitu dengan memperkuat akuisisi kanal keagenan, meningkatkan rasio renewal, serta memperluas bisnis non-agunan seperti marine cargo dan motor vehicle.
Baca Juga: Kinerja Keuangan Kuat, BRI Raih Penghargaan dan Apresiasi di Sektor Pasar Modal
Menariknya, menatap tahun 2026, BRI Insurance tengah menyiapkan rencana spin off unit usaha syariah. Langkah ini merupakan bagian dari strategi ekspansi jangka panjang untuk memperkuat industri keuangan syariah di Indonesia. Dengan fundamental yang solid dan portofolio yang terdiversifikasi, BRI Insurance siap "Bertransformasi Menjadi Asuransi yang Terpercaya dan Bertumbuh."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Gaji Petani Kakao Indonesia Bisa Tembus Rp 10 Juta per Bulan, Ini Rahasianya
-
Premini: Akun Keuangan Digital Terverifikasi untuk Remaja 13 - 17 Tahun Hasil Inovasi DANA
-
Faber Instrument Hadirkan Inovasi Audio Kayu Jati Melalui Ekosistem BRI UMKM EXPO(RT)
-
Menperin Sebut Investasi Asing Menguat ke Industri Manufaktur
-
Purbaya Temui Bahlil, Bahas Potensi Kekurangan LPG 3Kg Jelang Nataru
-
Kemenkeu Siapkan Peremajaan Lahan Kakao 5.000 Hektar di 2026
-
Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari di 2029, ESDM Ajak Investor Garap 108 Cekungan Migas
-
Profil Ira Puspadewi yang Dapat Rehabilitasi Prabowo usai Divonis 4,5 Tahun Penjara.
-
Mentan Soroti Jalur Tikus Usai Tuding Impor Beras Ilegal di Sabang dan Batam
-
Kabar Skema PPPK Paruh Waktu Dihapus Permanen! Siapa yang Paling Terdampak?