- Kopi Kenangan, jaringan New Retail F&B terkemuka, kembali diakui secara nasional dengan meraih penghargaan Top Halal Award 2025 dari IHATEC Marketing Research.
- Penghargaan ini didasarkan pada survei yang melibatkan 1.800 responden milenial di enam kota besar, menegaskan komitmen merek terhadap standar kehalalan dan kualitas produk.
- Penghargaan bergengsi ini didasarkan pada hasil survei Top Halal Index yang diselenggarakan oleh IHATEC Marketing Research.
Suara.com - Kopi Kenangan, yang merupakan bagian dari Kenangan Brands, berhasil meraih penghargaan Top Halal Award 2025 untuk kategori Coffee Shop. Penghargaan ini diberikan oleh IHATEC Marketing Research.
Sejak didirikan pada tahun 2017, Kopi Kenangan telah berkembang menjadi salah satu jaringan New Retail F&B terbesar di Asia Tenggara.
Penghargaan Top Halal Award 2025 dianggap sebagai pengakuan atas upaya berkelanjutan merek ini dalam menyediakan produk kopi berkualitas tinggi yang terjamin aspek kehalalannya.
Penghargaan bergengsi ini didasarkan pada hasil survei Top Halal Index yang diselenggarakan oleh IHATEC Marketing Research.
Survei tersebut melibatkan 1.800 responden, yang sebagian besar merupakan generasi milenial, di enam kota besar Indonesia, yakni Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Balikpapan.
Riset ini berfungsi sebagai barometer yang merefleksikan tingkat kepercayaan publik, khususnya generasi muda, terhadap merek yang menjunjung nilai kehalalan dan integritas.
Edward Tirtanata, Co-Founder dan Group Chief Executive Officer Kenangan Brands, menyampaikan apresiasi atas pengakuan yang diterima.
"Kami berterima kasih kepada IHATEC Marketing Research atas penghargaan ini, serta kepada seluruh tim Kopi Kenangan dan pelanggan setia kami yang terus memberikan dukungan," ujarnya.
Edward menambahkan bahwa sejak awal, Kopi Kenangan berkomitmen untuk menghadirkan produk yang halal, aman, dan berkualitas.
Baca Juga: RI Mau Nyontek Turki Kembangkan Industri Halal di Dalam Negeri
"Bagi kami, halal bukan sekadar label, tetapi bentuk tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap produk yang kami hadirkan dapat dinikmati dengan tenang dan penuh kepercayaan," tambahnya.
Pencapaian ini memperkuat posisi Kopi Kenangan sebagai perusahaan yang tidak hanya berinovasi dalam produk, tetapi juga berkomitmen penuh terhadap standar halal.
Sebagai pelopor New Retail F&B non-waralaba dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, Kopi Kenangan menyatakan akan terus memperkuat ekosistem kopi lokal melalui penggunaan bahan baku berkualitas dan kemitraan dengan petani kopi setempat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Aksi BRI Peduli dan Sungai Watch Pulihkan Fungsi Ekologis dan Kelestarian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Rekomendasi Aplikasi Sekuritas Mirip Stockbit, Biaya Murah dan Terdaftar OJK
-
Siap-siap! Kantor Menkeu Purbaya Bakal Kenakan 'Pajak Gula' Buat Coca-cola Cs
-
Menkeu Purbaya: Saya Tak Suka Banyak Utang!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dari Bekasi, Gunung Kidul dan Sukadana
-
Menkeu Purbaya Buka Opsi Turunkan PPN, Ditentukan Akhir Tahun
-
Imajinasi Iklim dari Pinggiran: Cerita yang Tak Terdengar di Forum-forum Megah Pemerintah
-
Pemerintah Tarik Utang Hingga Rp 501,5 Triliun, Wamenkeu Ungkap Realisasinya