-
Kredit produktif Himbara tembus Rp 112,4 triliun dari dana SAL pemerintah.
-
Penyaluran dana SAL membantu menurunkan suku bunga antarbank dan pinjaman.
-
Penyerapan dana tertinggi dilakukan oleh Bank Mandiri, disusul BRI dan BNI
Suara.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat total kredit produktif yang telah digelontorkan oleh kelompok Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mencapai Rp 112,4 triliun di akhir September.
Angka ini lebih dari separuh dari dana yang ditempatkan pemerintah sebesar Rp 200 triliun.
Hal ini sejalan dengan pemerintah yang sudah menaruh saldo anggaran lebih (SAL) untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Lebih dari Rp 112 triliun sudah kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit produktif. Artinya, uang itu bekerja dan memberi dampak langsung terhadap investasi, konsumsi, serta pertumbuhan ekonomi,” ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN KiTa dikutip dari Youtube Kemenkeu, Rabu (15/10/2025).
Dengan adanya dana SAL ini menekan biaya dana perbankan. Tingkat suku bunga antarbank menunjukkan tren menurun: IndONIA turun dari 4,59 persen menjadi 4,04 persen, sedangkan JIBOR 7D melandai dari 5,17 persen menjadi 4,86 persen.
“Uang yang kita dorong ke sistem sudah menurunkan suku bunga pasar antarbank. Itu artinya bunga pinjaman juga akan ikut turun. Dampak kebijakannya nyata dan terukur,” tutup Purbaya.
Rinciannya, Bank Mandiri sudah menyalurkannya realisasi mencapai Rp 40,6 triliun atau 74 persen dari alokasi Rp 55 triliun.
Disusul BRI dengan Rp 33,9 triliun (62 persen) dan BNI Rp 27,6 triliun (50 persen).
Sedangkan, BTN baru menyalurkan Rp 4,8 triliun dari Rp 25 triliun atau sekitar 19 persen, dan BSI menyalurkan Rp 5,5 triliun dari Rp 10 triliun atau 55 persen.
Baca Juga: Belum Ada Opsi, Bos Danantara Bingung Utang Kereta Cepat Jadi Polemik
Berita Terkait
-
Bank Mandiri Salurkan Kredit Infrastruktur Rp 412,13 Triliun
-
Serapan Lambat SAL APBN Disorot Menkeu Purbaya, Ancam Pindahkan Dana Rp 15 Triliun
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Belum Ada Opsi, Bos Danantara Bingung Utang Kereta Cepat Jadi Polemik
-
Deretan Diskon BBM Pertamina Selama Oktober
-
Mandatori E10 Ditargetkan Berlaku 2028, Kementerian ESDM Khawatir Dampak Etanol ke Mesin Kendaraan!
-
Profil Andry Rajoelina: Presiden Madagaskar yang Kabur Imbas Demo Massal Gen-Z
-
OJK Minta Mahasiswa Waspada Investasi Ilegal, Banyak Tawarkan Keuntungan Besar
-
Bakal Diguyur Uang Likuiditas, Menkeu Tunggu Kesiapan BPD
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Ketegangan AS-China Picu Sell-Off Global, IHSG Tertekan Aksi Jual Asing Rp 1,32 Triliun
-
Aksi BRI Peduli dan Sungai Watch Pulihkan Fungsi Ekologis dan Kelestarian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!