Bisnis / Keuangan
Senin, 20 Oktober 2025 | 07:17 WIB
Ilustrasi emas (Unsplash)
Baca 10 detik
  • Harga emas diprediksi naik hingga Rp 3 juta per gram akhir Oktober.

  • Kenaikan didorong oleh ketidakseimbangan pasokan-permintaan dan pelemahan Rupiah.

  • Sentimen geopolitik global, seperti rencana pertemuan Trump–Putin, ikut memicu lonjakan harg

Suara.com - Harga emas di dunia bakal mengalami kenaikan termasuk Indonesia.

Salah satunya emas batangan buatan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) diprediksi akan terus menanjak dan berpotensi menembus level Rp 3 juta per gram dalam akhir Oktober ini.

Pengamat pasar emas, Ibrahim Assuaibi mengatakan, kenaikan harga emas disebabkan oleh supply dan demand serta pelemahan nilai tukar Rupiah menjadi faktor utama yang mendorong penguatan tersebut.

Apalagi, ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan menjadi faktor utama yang menggerakkan harga logam mulia.

"Stok emas di Antam dan Pegadaian menipis. Saya melihat ada peluang besar harga emas Antam bisa naik ke Rp 2,8 juta per gram hingga akhir Oktober. Bahkan, level Rp 3 juta per gram sangat mungkin tercapai bulan ini,” kata Ibrahim, Minggu (19/10/2025).

Selain faktor permintaan dan pasokan, pelemahan Rupiah turut memperkuat tren kenaikan harga emas.

Saat ini, nilai tukar Rupiah berada pada level Rp 16.590 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Apabila nilai tukar rupiah mendekati Rp 16.700 per dolar AS, maka harga logam mulia Rp 3 juta per gram akan sangat mungkin tercapai,” kata Ibrahim.

Tidak hanya itu, harga emas dunia juga naik disebabkan oleh sentimen pertemuan Presiden Amerika Serikat Trump dan Putin bertemu.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Pasca Turun Drastis: Antam Stabil Rp 2.671.000 di Pegadaian

Tentunya membuat lonjakan harga emas akan naik.

"Apa yang membuat emas dunia naik, karena salah satunya adalah informasi Trump dan Putin akan mengadakan pertemuan puncak membahas perang antara Rusia dan Ukraina," tandasnya.

Load More