Bisnis / Energi
Senin, 20 Oktober 2025 | 18:54 WIB
PT Bukit Asam (PTBA) akan mulai menggarap proyek DME mulai 2026 mendatang. [Dok PTBA]
Baca 10 detik
  • PTBA akan mulai mengembangkan proyek DME mulai 2026.
  • Sudah menyiapkan 800 juta ton batu bara untuk hilirisasi, termasuk DME.
  • PTBA membutuhkan investasi Rp 40 triliun untuk membangun DME. Masih berembuk dengan Danantara terkait skala ekonomi proyek raksasa ini.

Suara.com - Proyek gasifikasi batu bara menjadi dimetil eter atau DME ditargetkan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mulai digarap pada 2026. Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA, Turino Yulianto menyebut gasifikasi batu bara menjadi salah satu bagian program hilirisasi yang mereka canangkan.

Turino, yang ditemui dalam agenda diskusi yang digelar Danantara dengan HIPMI di Jakarta pada Senin (20/10/2025), mengatakan peletakan batu pertama untuk proyek ambisius itu akan dimulai tahun depan.

"(Tahun depan) mulai groundbreaking, Insya-Allah," ujar Turino.

"Semoga-moga kalau enggak ada halangan, saya kira tahun depan sudah bisa mulai (coal to DME)," lanjut dia.

Dia mengatakan PTBA telah mengalokasikan sebesar 800 juta ton dari 2,9 miliar ton cadangan batu bara yang tersedia untuk program hilirisasi ini.

Sebanyak 800 juta ton batu bara itu berada di Sumatera Selatan. Cadangan itu bukan hanya untuk DME, tetapi untuk produk turunan batu bara lainnya seperti amonia, metanol hingga kalium humat.

Khusus untuk kebutuhan DME, disebutnya dibutuhkan batu bara sekitar 5-6 juta ton per tahun.

"Jadi no issue untuk cadangan, kita siap bergerak," katanya.

Sebagai tindak lanjut dari program hilirisasi itu, PTBA akan membangun pabrik DME berskala besar.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Raih Platinum di Asia Sustainability Reporting Rating 2023

Adapun dana yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik itu sebesar 2,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 40 triliun. Pabrik itu rencananya dibangun di kawasan Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE) di Sumatera Selatan dengan luas 600 hektar.

Meski demikian, Turino mengakui pihaknya ini sedang bergenosiasi dengan Danantara terkait skala ekonomi DME. Apa lagi mengingat investasi yang sangat besar, sementara pasar yang tersedia terbatas.

Turino menerangkan, PTBA sebagai BUMN harus melihat dari dua sisi, yakni sebagai perusahaan dan perwakilan pemerintah. Sebagai negara, ia berkata, proyek DME akan menguntungkan karena memperkuat ketahanan energi.

"Tapi sebagai korporasi, kami sebagai perusahaan Tbk (terbuka) harus menghitung aksi-aksi korporasi yang menguntungkan. Keekonomian bergantung harga batu bara, Capex investasinya, dan harga jualnya. Ini kami lagi berembuk dengan Danantara," beber Turino.

Tetapi ketika ditanya, apakah Danantara akan berinvestasi di proyek raksasa ini, Turino, mengaku belum tahu.

"Belum tahu kalau itu. Yang penting kami dari PTBA sudah menyiapkan cadangan, partner teknologi kita siapkan, kawasan industri kita siapkan. Yang beli kan Pertamina, DME ini," ujar dia.

Load More