- Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa data dana mengendap di bank daerah berasal dari Bank Indonesia dan diyakini valid.
- Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution membantah data tersebut, menyebut saldo RKUD di Bank Sumut hanya Rp 990 miliar, bukan Rp 3,1 triliun.
- Purbaya juga menyindir Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi soal dana mengendap Rp 4,17 triliun, menyebut kemungkinan Dedy ditipu anak buahnya jika tak percaya data BI.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa merespons soal bantahan Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution soal dana mengendap di Bank Daerah.
Sama dengan tanggapan ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM, Menkeu Purbaya menyebut kalau data yang diumbarnya berasal dari Bank Indonesia (BI).
"Itu dana dari BI, itu dicek sama BI. Harusnya betul seperti itu. Mereka harus cek lagi seperti apa dana, dana di perbankan mereka," kata Purbaya saat ditemui di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Menkeu Purbaya kembali menegaskan kalau anggran yang mengendap di bank daerah merupakan data dari Bank Indonesia. Ia yakin kalau data tersebut sudah benar.
"Itu kan dari data dari bank sentral, itu laporan dari bank yang dilaporkan setiap saat ke bank sentral. Harusnya itu yang betul," tegasnya.
Bobby Nasution bantah Menkeu Purbaya
Sebelumnya Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution membantah pernyataan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebut anggaran Pemerintah Daerah (Pemda) mengendap hingga Rp 3,1 triliun di bank daerah.
Ia menyebut kalau saldo Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) hanya sebesar Rp 990 miliar di Bank Sumut.
"RKUD kita cuma satu ya, di RKUD kita itu hanya Bank Sumut. Hari ini saldonya di sana ada Rl 990 miliar. Jadi coba apakah kami salah input, atau seperti apa, yang disampaikan pak menteri Rp 3,1 triliun. Nanti kami lihat lagi," ungkap Bobby Nasution.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Pastikan Iuran BPJS Kesehatan Tidak Naik Tahun Depan: Ekonomi Belum Pulih
Pria yang juga menantu Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu turut meminta publik untuk mengecek langsung saldo anggaran di Bank Sumut.
"Tapi yang di hari ini yang di rekening, silakan dicek itu terbuka boleh dicek, itu RKUD itu Rp 990 miliar, dan itu memang untuk pembayaran beberapa kegiatan," beber dia.
Dedi Mulyadi disemprot Purbaya
Sebelumnya Menkeu Purbaya turut menyindir Gubernur Jawa Barat Dedy Mulyadi soal uang mengendap milik pemerintah Jabar di perbankan yang mencapai Rp 4,17 triliun.
Purbaya mengatakan data uang mengendap milik Pemprov Jabar itu diungkap dari data dari Bank Indonesia dan jika Dedi tak percaya dengan data BI, Menkeu mengatakan ada kemungkinan Gubernur Jawa Barat itu ditipu anak buahnya sendiri.
"Mungkin anak buahnya juga ngibulin dia," kata Purbaya yang ditemui di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Pastikan Iuran BPJS Kesehatan Tidak Naik Tahun Depan: Ekonomi Belum Pulih
-
Momen Menkeu Purbaya Diduga Dicuekin Menteri Lain saat Hadiri Sidang Kabinet
-
Tepis Tudingan Menkeu Purbaya Dana 'Nganggur', KDM Tak Sudi jika Dikubuli Anak Buah: Saya Pecat!
-
Purbaya Siapkan Rp 20 Triliun untuk Pemutihan BPJS Kesehatan, Sarankan Pakai Teknologi AI
-
Penyaluran Dana Rp200 Triliun Bikin Bank Himbara Kewalahan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut
-
KA Purwojaya Alami Anjlok, Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Terganggu
-
Update Harga Emas Antam 24 Karat 25 Oktober: Turun Tipis, Inikah Saat Tepat untuk Beli?
-
Perempuan Berdaya, Masyarakat Maju: FEB UI Selenggarakan Pelatihan di RW 11 Manggarai
-
BRI Perkuat Desa BRILiaN Lewat Bantuan Infrastruktur dan UMKM
-
Setelah 5 Kereta Sempat Berhenti Mendadak, Operasional LRT Jabodebek Kembali Normal
-
Selama Sepekan Harga Emas Antam Anjlok Rp 78.000 per Gram
-
IFG Life Pastikan Klaim Polis Nasabah Tak Dipungut Biaya
-
IHSG Ngebut di Pekan Ini Naik 4,50 Persen, Kapitalisasi pasar Tembus Rp 15.234 Triliun
-
LRT Jabodebek Gangguan Hingga Pengguna Jalan di Pinggir Rel, Apa Penyebabnya?