Bisnis / Keuangan
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 19:13 WIB
Petugas salah satu tempat penukaran mata uang asing menunjukkan uang rupiah dan dolar AS, Jakarta, Selasa (14/1/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Modal asing keluar Rp 940 miliar dari Indonesia pada pekan ini.

  • Dana asing banyak hengkang dari SBN dan SRBI sebesar Rp 4,01 triliun.

  • Namun, dana asing masuk Rp 3,08 triliun ke pasar saham domestik.

Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing hengkang dari dalam negeri pada periode 20 – 23 Oktober 2025 sebesar Rp 940 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan modal asing itu banyak keluar dari Surat Berharga Negara (SBN) atau obligasi sebesar Rp 2,73 triliun, serta keluar dari Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 1,28 triliun

Namun ada dana masuk sebesar Rp 3,08 triliun dari pasar saham.

Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025) [Suara.com/ANTARA]

"Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen hingga 23 Oktober 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 48,36 triliun di pasar saham dan Rp 136,76 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp 8,58 triliun di pasar SBN," ujar Ramdan dalam keterangannya, Sabtu (25/10/2025).

Meski dana asing banyak yang masuk tak mendorong nilai tukar rupiah untuk menguat terhadap USD.

Rupiah masih stagnan pada Jumat pagi Rp 16.600 per USD sama dibandingkan penutupan Kamis sebesar Rp 16.600 per USD,

"Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun turun ke 5,97 persen," kata Ramdan.

Sementara, Premi CDS Indonesia 5 tahun per 23 Oktober 2025 sebesar 80,44 bps, turun dibanding dengan 17 Oktober 2025 sebesar 81,78 bps

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Baca Juga: BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI

Load More