- Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pada Oktober 2025, inflasi pangan meningkat menjadi 6,59 persen.
- Harga beberapa komoditas bahan pokok termasuk cabai merah dan telur ayam mulai naik.
- BI memperkirakan pada tahun 2025-2026 mendatang inflasi secara keseluruhan masih akan terjaga rendah dalam sasaran 2,5 persen.
Suara.com - Bank Indonesia (BI) mewaspadai inflasi pangan yang sudah mulai meningkat, yang ditandai dengan naiknya harga-harga bahan makanan dalam beberapa waktu terakhir.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pada Oktober 2025, inflasi pangan meningkat menjadi 6,59 persen. Peningkatan ini terjadi di komoditas bahan pokok seperti cabai merah, dan telur ayam.
"Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana terus menjaga inflasi kelompok volatile food, harga-harga pangan yang bergejolak yang pada beberapa waktu terakhir itu meningkat, yang pada Oktober lalu 6,59 persen terutama karena ada beberapa komoditas bahan pokok termasuk cabai merah, telur ayam yang lain-lain," kata Perry dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Rabu (12/11/2025).
Untuk itu, BI bersama pemerintah terus menjaga inflasi agar tetap stabil. Hal ini agar kelompok bahan pokok tidak mengalami kenaikan yang cukup besar.
"Kondisi ini memerlukan koordinasi lebih lanjut antara BI dan juga pemerintah pusat dan daerah,” bebernya.
Dia memperkirakan pada tahun 2025-2026 mendatang inflasi secara keseluruhan masih akan terjaga rendah dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1 perse persen. Demikian, juga ekspektasi inflasi yang terjangkar, dan juga inflasi impor yang terkendali.
"Tentu saja terkendalinya inflasi itu memerlukan koordinasi yang lebih erat di tim pengendalian inflasi baik pusat, daerah dan implementasi dari gerakan nasional pengendalian inflasi pangan," imbuhnya
Dia pun menambahkan tahun ini inflasi dunia diperkirakan 4,3 persen dan tahun depan ada turun menjadi 4,1 persen. Kenaikan inflasi inti ini disebabkan oleh gejolak ekonomi dunia yang masih berlanjut.
"Pertumbuhan ekonomi yang melambat dan terutama inflasi yang tinggi ini mempengaruhi bagaimana kecepatan dan waktu penurunan suku bunga kebijakan di berbagai negara," tandasnya.
Baca Juga: Bank Indonesia Siaga Jaga Rupiah, Pelemahan Bersifat Temporer
Berita Terkait
-
Permintaan Naik, BI Prediksi Penjualan Eceran Kian Meningkat Akhir 2025
-
QRIS Indonesia Siap Tembus Korea Selatan, Digunakan Tahun Depan!
-
Survei BI : Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat di Bulan Oktober
-
Sebut Bukan Urusannya! Menkeu Purbaya Lempar Bola Panas Redenominasi ke Bank Sentral
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
OJK Temukan 8 Pindar Belum Memenuhi Ekuitas Minum Rp 12,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Siapkan 'Hadiah' Rp300 Miliar untuk Daerah yang Sukses Tangani Stunting
-
KPK Bidik Proyek Whoosh, Menteri ATR/BPN Beberkan Proses Pembebasan Lahan untuk Infrastruktur
-
Kemenperin: Penyeragaman Kemasan Jadi Celah Peredaran Rokok Ilegal
-
Emiten TOBA Siapkan Dana Rp 10 Triliun untuk Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
10 Aplikasi Beli Saham Terbaik untuk Investor Pemula, Biaya Transaksi Murah
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Mau Tinggalkan Batu Bara, Emiten TOBA Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
KOWANI Gandeng SheTrades: Rahasia UMKM Perempuan Naik Kelas ke Pasar Global!
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Melonjak Rp 27.664 per Gram Hari Ini