Suara.com - Dunia kewirausahaan disarankan untuk ditekuni selagi masih muda dan diwujudkan dengan melaksanakannya segera. Sehingga bukan sebatas angan-angan saja. Inilah pemaparan yang disampaikan Arky Gilang, CEO Green Prosa dalam talkshow Youth Economic Talk, bertajuk "Empowering Youth: Smart Finance, Strategic Investment, Sustainable Business". Salah satu mata acara dalam rangkaian Youth Economic Summit 2025 atau YES 2025 yang digelar pada Sabtu (15/11/2025) di Radio Republik Indonesia (RRI), Jakarta Pusat, dari kolaborasi CORE Indonesia dengan Suara.com.
Dalam sesinya, Arky Gilang menyampaikan uraian mengenai dunia kewirausahaan dan tantangan yang sering dialami generasi muda saat memulai bisnis dalam sesi Pelaku Usaha.
Ia menekankan bahwa banyak anak muda terjebak dalam fase bercita-cita tanpa benar-benar memulai langkah nyata. Padahal, modal awal terpenting yang dimiliki semua orang bukanlah uang, melainkan waktu.
"Sekarang ini kita banyak berangan-angan, jadi bercita-cita, jadi hanya sampai di sebuah cita-cita," tandas Arky Gilang.
Sementara yang dibutuhkan sebagai modal awal terpenting bagi calon pelaku usaha bukan uang, melainkan waktu. Serta investasi diri sendiri.
"Yang pertama teman-teman investasikan itu modal awalnya adalah yang semua orang punya. Yaitu waktu. Bagaimana kita investasikan waktu untuk menjadi sesuatu yang produktif," tandasnya.
Risiko Masih Minim Saat Masih Muda
Arky Gilang menyebutkan bahwa ketakutan berlebihan justru membuat banyak anak muda ragu memulai bisnis.
"Sebenarnya risiko masih minim. Bila teman-teman start untuk berbisnis ketika sudah berkeluarga, maka akan lebih crowded lagi," urainya.
Baca Juga: YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
Menurutnya, risiko minim antara lain adalah investasi, karena sebatas merisikokan diri kita sendiri. Waktu menjadi instrumen investasi awal.
"Ketika gagal, sebuah kegagalan pun juga investasi. Menjadi pelajaran yang luar biasa. Jadi itu juga investasi untuk kita belajar dalam posisinya sebagai pengusaha. Jadi kalau menurut saya, jangan takut untuk memulai, yang penting tahu tujuannya, visinya seperti apa. Lantas dijalankan, direncanakan atau planning dengan baik," lanjutnya.
Di sisi lain, Arky Gilang menambahkan bahwa zona nyaman adalah penghambat utama produktivitas anak muda.
"Teman-teman ini dalam zona yang sangat nyaman. Nah, zona ini yang bikin problem," jelasnya.
Sebagai contoh, ia menunjuk dirinya sendiri, dengan kondisi terbiasa berpindah ke tantangan baru ketika salah satu bisnisnya sudah stabil. Disebutkannya, ia akan "mencari perkara" agar lebih produktif.
"Apabila perusahaan yang saya jalankan sudah mulai stabil, saya serahkan kepada teman, kemudian mulai lagi yang baru," tandasnya.
Berita Terkait
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
-
Rumah BUMN Telkom Komitmen Dukung Pelaku Usaha dengan Digitalisasi UMKM Binaan
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
BRI Hadirkan Ratusan Pengusaha UMKM Binaan dalam Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Kejahatan Siber Serang Industri Pasar Modal, OJK Minta Jaga Data Pribadi
-
BRI Peduli Bantu Pulihkan Psikologis Anak-Anak Korban Bencana Aceh-Sumatra
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat