- IHSG dibuka merosot pada Jumat, 21 November 2025, namun sempat menguat tipis menjadi 8.422 pada pukul 09.15 WIB.
- Secara teknikal, IHSG diproyeksikan melemah dengan potensi koreksi menuju area 8.350–8.400 hari itu.
- Data domestik menunjukkan surplus transaksi berjalan Indonesia kuartal III-2025 berlawanan dengan defisit Neraca Pembayaran Indonesia.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka merosot di perdagangan Jumat, 21 November 2025, ke level 8.403.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.15 WIB, IHSG berbalik menguat tipis 0,03 persen di level 8.422.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 3,82 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,20 triliun, serta frekuensi sebanyak 304.100 kali.
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 260 saham bergerak naik, sedangkan 257 saham mengalami penurunan, dan 439 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, AADI, ADES, ADMF, ARKO, BOGA, BUKK, CASS, CBDK, DSSA, EMTK, GGRM, ITMG.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, AALI, BESS, CMRY, DATA, GMTD, INTP, LIFE, PBSA, PGUN, PURI, RAJA, RATU.
Proyeksi IHSG
IHSG diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan Jumat (21/11) setelah sebelumnya ditutup menguat tipis di level 8.419 atau naik 0,15 persen pada Kamis (20/11). Meski ditutup hijau, tren teknikal justru memberi sinyal hati-hati bagi pelaku pasar.
Berdasarkan analisis Phintraco Sekuritas, IHSG membentuk pola candlestick shooting star, sebuah indikasi kuat adanya potensi pembalikan arah tren. Kondisi ini diperkuat dengan Stochastic RSI yang mulai bergerak menuju area pivot. Dengan kombinasi sinyal tersebut, IHSG berpotensi terkoreksi menuju area 8.350–8.400 pada perdagangan hari ini.
Baca Juga: Gurita Bisnis Victor Hartono, Pemimpin Grup Djarum: Usaha dan Saham
Dari sisi fundamental, data makro domestik memberikan campuran sentimen. Indonesia mencatat surplus neraca transaksi berjalan sebesar USD 4,0 miliar (1,1 persen dari PDB) pada kuartal III-2025, berbalik dari defisit USD 2,7 miliar pada kuartal sebelumnya. Surplus ini merupakan yang pertama sejak kuartal I-2023 sekaligus terbesar sejak kuartal III-2022, didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas.
Namun, tekanan datang dari transaksi modal dan finansial yang mencatat defisit cukup besar, yakni USD 8,1 miliar. Akibatnya, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal yang sama berbalik defisit USD 6,4 miliar, meski cadangan devisa masih berada di level kuat USD 148,7 miliar per September 2025.
Dari mancanegara, sederet data ekonomi yang dirilis hari ini berpotensi mempengaruhi sentimen pasar. Inggris dijadwalkan merilis retail sales Oktober yang diperkirakan melambat menjadi 0,1 persen MoM dari sebelumnya 0,5 persen. Sementara itu, S&P Global Manufacturing PMI Flash Inggris diperkirakan turun ke 49,5, menandakan sektor manufaktur masih tertekan.
Untuk kawasan Eropa, HCOB Manufacturing PMI Jerman diproyeksikan menguat sedikit ke 50,1, menunjukkan potensi awal ekspansi. Dari Amerika Serikat, S&P Global Composite PMI Flash diperkirakan melemah ke 53,8, sementara Michigan Consumer Sentiment diramal turun ke 50,3, mengindikasikan pelemahan optimisme konsumen.
Di tengah kondisi pasar yang cenderung waspada, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham pilihan untuk dicermati pada perdagangan hari ini, yakni GZCO, WIFI, INKP, BBYB, dan MEDC.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
Terkini
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
ASN Bolos, Hak Pensiun Langsung Hilang
-
Aset Kripto Masuk Jurang Merah, Tekanan Jual Bitcoin Sentuh Level Terendah 6 Bulan
-
Rupiah Masuk Zona Hijau Lawan Dolar Amerika, Terangkat Sentimen Ini
-
Prabowo Panggil Dasco 2 Kali Sepekan: Urusan Perut Rakyat Jadi Taruhan
-
Bos OJK: Ada Tiga Cara Perkuat Pasar Modal Indonesia, Ini Kuncinya
-
Alasan Menkeu Purbaya Ngotot Gali Pajak dari Ekspor Emas
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Pengusaha Warteg Khawatir Omzet Anjlok Gegara Kebijakan Ini
-
Emas Antam Terpeleset Jatuh Jelang Akhir Pekan, Cek Rincian Harganya