- IHSG pada Jumat, 21 November 2025, melemah tipis 0,07 persen ke level 8.414 akibat sentimen global dan regional.
- Pelemahan harian ini terjadi meskipun IHSG mencatatkan kenaikan positif sebesar 0,52 persen dalam periode mingguan.
- Secara teknikal, IHSG diproyeksikan melanjutkan konsolidasi di rentang 8.350–8.450 akibat indikator yang melemah.
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak lesu hingga akhir perdagangan Jumat, 21 November 2025. IHSG ditutup terkoreksi tipis 0,07 persen ke level 8.414.
Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya mengunkapkan, loyonya IHSG ini terdampak pelemahan pasar saham global dan regional yang diterpa tekanan jual di sektor teknologi serta memudarnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember 2025.
Mayoritas indeks Asia kompak ditutup melemah, sementara bursa Eropa dibuka di zona merah. Di sisi lain, indeks futures Wall Street sempat bergerak menguat moderat.
Meski ditutup melemah hari ini, IHSG masih mencetak kinerja positif secara mingguan dengan kenaikan 0,52 persen.
Dari dalam negeri, pertumbuhan uang beredar (M2) tercatat naik 7,7 persen YoY menjadi Rp 9.783,1 triliun pada Oktober 2025. Angka ini sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan 8 persen YoY di bulan sebelumnya, sejalan dengan perlambatan pertumbuhan kredit.
Secara teknikal, IHSG menunjukkan sinyal konsolidasi. Indikator MACD membentuk Death Cross, sementara Stochastic RSI berada di area pivot. IHSG juga ditutup di bawah MA5, menandakan tekanan jangka pendek masih berlanjut.
Berdasarkan kondisi ini, IHSG diperkirakan masih bergerak konsolidatif dalam rentang 8.350–8.450 selama belum mampu menembus dan bertahan di atas level 8.450 dengan dukungan volume besar.
IHSG ditutup dengan tekanan jual yang lebih dominan, terlihat dari jumlah 352 saham yang turun, lebih banyak dibanding 274 saham yang menguat.
Total volume transaksi mencapai 34,785 miliar saham, dengan nilai transaksi harian sebesar Rp 16,47 triliun. Adapun kapitalisasi pasar tercatat stabil di kisaran besar, yakni Rp 15.421,1 triliun.
Baca Juga: Apa Benar Emiten Properti DADA Berkantor Dekat Warung Kelontong? Manajemen Beri Pembelaan
Adapun berikuta daftar saham Top Gainers dan Looser:
Top Gainers
- BUKK
- ARKO
- IBST
- RISE
- DSSA
Top Losers
- CMRY
- LIFE
- RATU
- PGUN
- MLPT
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BUMN-Swasta Mulai Kolaborasi Perkuat Sistem Logistik Nasional
-
Gaji PNS Naik Tahun Depan? Ini Syarat dari Kemenkeu
-
Menkeu Purbaya Yakin Sisa Anggaran Kementerian 2025 Lebihi Rp 3,5 Triliun
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat di Jumat Sore, Didorong Surplus Transaksi Berjalan
-
Sinyal Bearish Bitcoin: Waspada Bull Trap di Tengah Ketidakpastian Makro Global
-
Perkuat Tulang Punggung Ekonomi, BRI Salurkan KUR untuk UMKM
-
Data Neraca Transaksi Berjalan Positif, Bagaimana Nasib Dolar AS di Pasar Domestik?
-
Sepakat dengan Purbaya, Mendag Tegaskan Bayar Pajak Tak Bisa Jadikan Impor Pakaian Bekas Legal
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda
-
Viral BBM Bobibos, Kementerian ESDM Jelaskan Langkah Agar Bisa Dijual Bebas