- Indonesia menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN mulai beroperasi pada tahun 2032 sebagai bagian strategi Net Zero Emission.
- Regulasi teknis pembangunan meliputi penyusunan Perpres tentang pembentukan Badan Pelaksana Pembangunan dan Pengoperasian PLTN (NEPIO).
- Setelah Perpres NEPIO ditandatangani, lokasi tapak harus ditentukan dalam enam bulan, diikuti konstruksi satu tahun kemudian.
Suara.com - Pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN ditargetkan akan mulai beroperasi di Indonesia pada 2032. Sejumlah regulasi terkait teknis pelaksanaan pembangunannya dalam proses penyusunan.
Badan Pengawas Tenaga Nuklir atau Bapeten mengungkap sejumlah perkembangannya, salah satunya Peraturan Presiden (Perpres) terkait pembentukan Badan Pelaksana Pembangunan dan Pengoperasian PLTN atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO).
Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir Bapeten, Haendra Subekti mengatakan draf Perpres itu telah disebar ke sejumlah lembaga/kementerian, termasuk Bapeten.
"Ini sedang dalam proses paraf di kementerian dan lembaga. Baru pekan ini disebar atau didistribusikan ke kementerian termasuk Bapeten," kata Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir Bapeten, Haendra Subekti kepada wartawan di Kantor Bapeten, Jakarta pada Kamis (4/12/2025).
Di Bapeten, kata Haendra, prosesnya akan selesai pada Senin (8/12/2025) pekan depan, sebab Kepala Bapeten Sugeng Sumbarjo sedang berada di luar negeri.
"Insyaallah, nanti Senin mau paraf, karena Pak Kepala lagi di luar negeri," kata Haendra.
Untuk diketahui pembentukan Badan Pelaksana Pembangunan dan Pengoperasian PLTN atau NEPIO merupakan salah satu persyaratan bagi setiap negara yang akan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Setelah perpres pembentukan NEPIO diteken presiden, tahap selanjutnya adalah penentuan lokasi tapak. Hendra menjelaskan sebagaimana termuat dalam perpres, penentuan tapak harus sudah dilakukan enam bulan setelah perpres ditandatangani.
Berikutnya setahun setelah tapak ditentukan, sudah harus dimulai tahapan konstruksi, termasuk perizinannya. Hendra pun menyebut bahwa target pengoperasian PLTN di Indonesia tetap akan dimulai pada 2032. Sebab target itu termuat dalam perpres pembentukan NEPIO.
Baca Juga: Perpres Sudah Disiapkan, Pakar Ingatkan Peluang Besar dan Risiko PLTN di Indonesia
"Sehingga menurut saya sudah kecil kemungkinan berubah. Jadi sehingga NEPIO tadi berfungsi bagaimana mengakselerasi program PLTN ini, khususnya yang pertama tadi in-time sesuai dengan target itu," kata Haendra.
Sebagaimana diketahui, pemanfaatan energi nuklir menjadi bagian dari strategi menuju target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot mengatakan pengembangan energi nuklir di Indonesia telah dimulai sejak sejak 1960-an, ditandai dengan pembangunan tiga reaktor riset, yaitu Reaktor Triga di Bandung (2 MW), Reaktor Kartini di Yogyakarta (100 kW), dan Reaktor Serpong di Tangerang Selatan (30 MW).
Adapun dasar hukum pengembangan energi nuklir merujuk pada UU Nomor 10 Tahun 1967 tentang Ketenaganukliran, RPJPN 2025–2045, serta PP Nomor 40 Tahun 2025 tentang Kebijakan Energi Nasional.
Berita Terkait
-
Harap Sabar, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Baru Bisa Dirasakan 2032
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Menuju Nol Emisi 2060, Pemerintah Masukkan PLTN ke Rencana Strategis Energi Nasional
-
ESDM: Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Bukan Harga Mati untuk Transisi Energi
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
Terkini
-
BRI 130 Tahun: Menguatkan Inklusi Keuangan dari Desa ke Kota
-
Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen di Tengah Bencana
-
Pemerintah Masih Punya PR, 9 Juta KPM Belum Terima BLT Rp 900.000
-
1.000 UMKM Tebar Diskon, Mendag Pede Transaksi Harbolnas Capai Rp 17 Triliun
-
Menkeu Purbaya Wanti-wanti Banjir Sumatra Ancam Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Alasan Pemerintah Tetap Gelar Harbolnas di Tengah Isu Daya Beli Lemah
-
Pengamat Desak Aparat Tindak Penimbun BBM di Wilayah Terdampak Bencana
-
Harap Sabar, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Baru Bisa Dirasakan 2032
-
Purbaya Ultimatum OJK-BEI Bereskan Saham Gorengan 6 Bulan, Siap Kasih Insentif
-
IHSG Terperangkap di Level 8.600 Hingga Akhir Perdagangan, Cermati Saham yang Cuan