- Bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar menyebabkan kerugian ekonomi nasional total Rp68,67 triliun.
- Kerugian besar tersebut menekan PDB nasional sebesar 0,29% dan melemahkan logistik serta industri.
- Hingga 6 Desember 2025, BNPB melaporkan total korban jiwa di tiga provinsi tersebut telah mencapai 914 orang.
Sumatra dikenal sebagai penghasil kelapa sawit utama di Indonesia, dengan luas tutupan sawit mencapai lebih dari 10 juta hektare.
Provinsi seperti Sumut, Riau, dan Sumatera Selatan menyumbang persentase produksi sawit nasional yang signifikan.
Sebagai gambaran, meskipun investasi sawit dinilai menjanjikan, dengan adanya persetujuan investasi di Aceh senilai Rp1,5 triliun untuk pembangunan pabrik minyak goreng, risiko kerugian yang mencapai puluhan triliun rupiah menunjukkan degradasi yang sangat besar terhadap potensi ekonomi regional.
Korban Jiwa Terus Bertambah
Selain kerugian ekonomi, krisis kemanusiaan akibat bencana ini juga terus memburuk. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa total korban meninggal dunia di tiga provinsi Sumatra (Aceh, Sumut, Sumbar) hingga Sabtu sore, 6 Desember 2025, telah mencapai 914 jiwa.
Juru Bicara BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa angka ini bertambah 47 jiwa dari total kematian 867 jiwa yang dirilis sehari sebelumnya.
Rincian Korban Meninggal (per 6 Des 2025):
Aceh: 359 jiwa
Sumatera Utara: 329 jiwa
Sumatera Barat: 226 jiwa
Selain itu, BNPB juga mencatat total korban hilang dari tiga provinsi sebanyak 389 jiwa, menuntut percepatan operasi pencarian dan pertolongan.
Baca Juga: Purbaya Blak-blakan Kondisi RI Era Jokowi: Ekonomi Susah, Swasta Enggak Dikasih Ruang
Ketika saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatera kini tengah berjuang memulihkan diri dari dampak musibah yang melanda, inilah saatnya kita membuktikan bahwa semangat persatuan dan gotong royong bangsa ini tidak pernah padam.
"Donasi dan doa dari kita, sekecil apa pun, akan menjadi cahaya harapan bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian."
Mari sisihkan sedikit rezeki dan energi kita untuk meringankan beban mereka. Bantuan materi berupa donasi, baik melalui lembaga terpercaya maupun gerakan komunitas, akan sangat berarti untuk pemenuhan kebutuhan dasar, mulai dari makanan, air bersih, hingga tempat tinggal sementara. Jangan lupa, kekuatan doa juga merupakan dukungan moral tak ternilai yang mengiringi perjuangan mereka untuk bangkit.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
PGN dan Pertamina Pasok Logistik Hingga Instalasi Air di Lokasi Bencana Sumatra
-
Harga Emas Batangan di Pegadaian Kembali Dekati Level Rp 2,5 Juta
-
Cara Memulihkan Akun SiapKerja Kemnaker untuk Buka Akses Lowongan Kerja
-
LPS Ungkap Banjir Bandang Aceh, Sumut, dan Sumbar Bisa Tingkatkan Risiko Kredit Macet
-
Emiten PPRE Perkuat Strategi Branding untuk Dongkrak Daya Saing
-
OJK Permudah Izin Usaha Pergadaian, Apa Saja yang Berubah?
-
Strategi BRI Perkuat Bisnis Bullion dan Layanan Emas: Bagian Transformasi BRIVolution Reignite
-
Turun Dibanding Oktober, Uang Beredar per November 2025 Tembus Rp 2.136,2Triliun
-
Analis Proyeksikan Kinerja BBTN Moncer di 2025, Target Harganya Tembus Segini
-
Strategi Sun Life Dongkrak Penetrasi Asuransi RI