Bisnis / Keuangan
Minggu, 07 Desember 2025 | 15:01 WIB
Ilustrasi pebisnis pemula - beda omzet dan profit. (freepik.com/our-team)

Jika Anda ingin melihat apakah bisnis berhasil, perhatikan bagian keuntungan alias profitnya, bukan omzet secara keseluruhan.

2. Peran dalam Pengambilan Keputusan

Informasi mengenai omzet digunakan untuk melihat pola penjualan serta mengevaluasi keberhasilan strategi pemasaran yang dijalankan.

Contohnya, bila setelah menerapkan promo tertentu penjualan meningkat, maka dapat disimpulkan bahwa strategi tersebut berhasil menarik pembeli.

Di sisi lain, data profit membantu pemilik usaha memahami apakah bisnis menghasilkan keuntungan yang cukup untuk terus berjalan.

Keuntungan yang tetap atau meningkat dapat menjadi dasar untuk memperluas usaha atau menambah lini bisnis baru.

3. Letak dalam Laporan Keuangan

Pada laporan keuangan, omzet biasanya ditempatkan di bagian awal karena hanya menjumlahkan nilai total penjualan berdasarkan harga jual, termasuk transaksi kredit.

Sementara profit dicantumkan di bagian paling akhir karena merupakan hasil akhir setelah semua biaya dihitung secara menyeluruh.

Baca Juga: Omzet Pedagang Pasar Bisa Ambruk 30 Persen Gegara Kebijakan Pemerintah Ini

Perhitungan Omzet dan Keuntungan

Salah satu perbedaan paling signifikan antara keduanya adalah perhitungan omzet dan laba.

Omzet adalah total pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis. Omzet adalah total penjualan yang dilakukan dalam suatu periode tanpa memperhitungkan biaya atau pengeluaran. 

Misalnya, jika sebuah toko ritel menghasilkan penjualan bulanan sebesar Rp500.000, omzetnya adalah Rp500.000.

Di sisi lain, laba adalah jumlah yang tersisa setelah semua biaya dikurangi dari omzet. Laba kotor dikurangi dengan harga pokok penjualan (seperti biaya produksi). 

Sebaliknya, laba bersih mempertimbangkan semua biaya lain, seperti biaya administrasi, gaji, pajak, dll. Bisnis dengan omzet Rp500.000 mungkin memiliki laba bersih yang jauh lebih rendah setelah menutupi semua biaya ini.

Load More