- Menteri ESDM melaporkan kepada Presiden bahwa 93 persen listrik Aceh telah pulih pasca bencana banjir akhir November 2025.
- Pemulihan meliputi 197 penyulang dan 10.837 gardu distribusi telah beroperasi normal hingga Minggu, 7 Desember 2025.
- PLN memprioritaskan penyediaan genset untuk fasilitas vital seperti rumah sakit dan mendukung pembangunan menara transmisi darurat.
Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan progres pemulihan listrik di Aceh kepada Presiden Prabowo Subianto.
Bahlil menyebut bahwa 93 persen listrik di Aceh telah kembali pulih pada Minggu (7/12/2025), setelah peristiwa banjir dan longsor yang terjadi pada akhir November lalu.
"Seluruh Aceh, 93 persem malam (Minggu) ini semua Aceh nyala," ujar Bahlil saat mendampingi Presiden Prabowo di Bireuen, Aceh pada Minggu (7/12/2025).
Dia pun menjamin pada pekan ini, seluruh listrik di Aceh akan kembali normal 100 persen. Sebab sebagian besar pasokan listrik sudah kembali normal, menggunakan tegangan tinggi. Sementara sebelumnya pasca bencana sebagian aliran listrik masih menggunakan tegangan rendah.
Dirinci, progres pemulihan ketenagalistrikan di Aceh hingga 7 Desember, meliputi 323 penyulang yang terdampak. Setidaknya dari jumlah itu sebanyak 197 penyulang sudah kembali menyala.
Untuk gardu distribusi, dari 14.916 yang terdampak, 10.837 sudah beroperasi normal. Kemudian dari 374,1 Megawatt (MW) beban listrik yang terdampak, sudah pulih 254,22 MW.
Lalu, dari 1.519.999 pelanggan terdampak bencana, 1.061.106 di antaranya sudah bisa kembali menikmati listrik.
Dalam proses pemulihan kelistrikan di Aceh, PT PLN (Persero) mengirimkan sejumlah genset ke Kabupaten Takengon Aceh Tengah, Aceh Tamiang, dan Bener Meriah. Sejumlah alat tersebut diprioritaskan untuk rumah sakit dan penyaluran air bersih.
Di sisi lain, progres pembangunan menara transmisi darurat (tower emergency) Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Bireuen-Arun mencapai 89 persen dan SUTT Bireuen-Peusangan juga sudah 89 persen.
Baca Juga: Biang Kerok Banjir dan Longsor: Sawit, Tambang, atau Kertas?
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ngeluh Saham Gorengan, Apa Gebrakan OJK?
-
Bank Saqu Bidik Layanan Keuangan Sektor Otomotif
-
Rupiah Jadi Mata Uang Paling Lesu di Asia Senin Pagi, Tembus Level Rp 16.676
-
LPS Catat Jumlah Rekening Tidur Turun Jadi 657,19Juta
-
IHSG Bangkit pada Awal Sesi ke Level 8.676, Cermati Saham-saham Ini
-
9 Saran Dino Patti Djalal untuk Prabowo: Anggaran Militer Digunakan Bantu Sumatera
-
Biang Kerok Banjir dan Longsor: Sawit, Tambang, atau Kertas?
-
Profil Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Ditunjuk Jadi Satgas Percepatan Perbaikan Sumatera
-
Jelang Akhir Tahun Pertamina Perkuat Keamanan Objek Vital Nasional Sektor Energi
-
PGN dan Pertamina Pasok Logistik Hingga Instalasi Air di Lokasi Bencana Sumatra